Baru-baru ini warganet di media sosial dihebohkan dengan pernyataan seorang ulama besar asal Arab Saudi yang memberi kritikan tajam terhadap jamaah haji dan umrah asal Indonesia di Tanah Suci.
Diketahui, ulama bernama Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili tersebut mengkritik sikap para jamaah asal Indonesia yang hobi melakukan foto selfie
Seperti diketahui, saat ini orang Indonesia diketahui sangat hobi melakukan di tempat manapun dan dalam situasi apapun.
Hal tersebut biasanya dilakukan untuk mendokumentasikan kebersamaan dengan keluarga atau sahabat, bahkan untuk mengenang berbagai hal yang pernah dilakukan.
Selain itu, banyak juga orang Indonesia yang malah melakukan foto selfie saat sedang melaksanakan kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah atau pengajian bersama.
Bahkan, di tempat suci yang disakralkan seperti Masjid Nabawi di Madinah juga para jamaah Indonesia masih tetap melaksanakan foto selfie yang kemudian dikritik keras oleh Syekh Sulaiman.
Sembari disisipi dengan humor segar, Syekh Sulaiman mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh jamaah Indonesia tersebut sangat tidak dibenarkan.
Setiap tahunnya Indonesia mendatangkan setidaknya 100 rb jamaah haji dan hampir satu juta jamaah umroh
angka ini terus meroket dan tentu menjadi meningkatnya sektor perekonomian Arab Saudi yang tak bisa lagi mengandalkan sektor minyaknya
Namun ternyata jumlah Indonesia malah menjadi bulan-bulanan ulama Saudi ketika melakukan haji dan umrah Memangnya apa yang telah jamaah Indonesia perbuat sampai-sampai dicibir ulama Saudi
meski berada di kota suci ada jaminan kelakuan umat manusia akan 100% Suci ada saja godaan-godaan yang mengintai ketika usah khusyuk dijalankan bagi sebagian orang mengunjungi Mekah dan Madinah adalah sebuah kado terindah dalam hidup mereka
perjuangan untuk mengunjungi Ka’bah cukup berliku bagi sebagian orang ada yang harus menabung bertahun-tahun sekalipun hanya berprofesi sebagai pedagang sayur
Setelah sekian lama untuk melengkapi rukun Islam mereka meski latar cerita setiap orang berbeda namun Satu yang Pasti hampir semua masyarakat Indonesia gemar berfoto Entah untuk mengabadikan momen bersama sahabat keluarga dan orang tercinta atau memang berniat untuk menjadikannya sebatas konten yang akan diupload di media sosial dengan caption yang menggugah hati
Namun kebiasaan tersebut rupanya disoroti oleh ulama asal Madinah siap Prof Doktor Sulaiman throughly kritikan tersebut datang karena jamaah Indonesia terlihat lebih sibuk selfie ketimbang menghabiskan waktu untuk berdoa dan beribadah
bahkan menurut Syeikh Sulaiman yang paling fatal adalah ketika jamaah tersebut berdoa di waktu-waktu yang kurang tepat seperti halnya ketika orang lain sedang khusyuk bersimpuh dan menangisi dosa-dosanya di Masjid Nabawi
Seperti diketahui saat ini orang Indonesia diketahui sangat hobi melakukan di tempat manapun dan dalam situasi apapun.
Hal tersebut biasanya dilakukan untuk mendokumentasikan kebersamaan dengan keluarga atau sahabat bahkan untuk mengenang berbagai hal yang pernah dilakukan.
Selain itu banyak juga orang Indonesia yang malah melakukan foto selfie saat sedang melaksanakan kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah atau pengajian bersama.
Bahkan di tempat suci yang disakralkan seperti Masjid Nabawi di Madinah juga para jamaah Indonesia masih tetap melaksanakan foto selfie yang kemudian dikritik keras oleh Syekh Sulaiman.
Sembari disisipi dengan humor segar, Syekh Sulaiman mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh jamaah Indonesia tersebut sangat tidak dibenarkan.
Di Masjid Nabawi ketika khatib berkhutbah dia jamaah Indonesia malah foto selfie. Dia tidak mendengarkan khutbah sedikit pun katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan video yang diunggah oleh channel YouTube Thuwailib Yaman
Dirinya menambahkan bahwa para jamaah Indonesia tersebut telah berbohong dikarenakan menyebarkan foto selfie yang memperlihatkan mereka sedang berdoa, akan tetapi mereka tidak melakukannya.
Sungguh dia berbohong ketika berfoto dengan pose sedang berdoa. Dusta dia padahal dia tidak berdoa. Ketika kembali ke Indonesia mereka memperlihatkan fotonya yang berpose sedang berdoa dan dipajang besar-besar di rumahnya katanya.
Syekh Sulaiman kemudian menyatakan bahwa hal tersebut tidak boleh ditiru dan merupakan sesuatu yang haram hukumnya.
Saya katakan kepada sekalian manusia bahwa ini haram. Meskipun ketika ada pelajaran di Masjid Nabawi, anggaplah keharaman itu terjadi hanya sepuluh persen saja maka itu tetap haram katanya.
Tak sampai di situ, dirinya juga menambahkan bahwa bagi siapa saja jamaah yang melakukan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci maka harus berniat untuk mendapatkan pahala.
Apakah kau datang ke Madinah untuk berbuat dosa? Tidak! Engkau datang ke Madinah untuk mendapatkan pahala katanya.
Kenapa kamu jerumuskan dirimu ke dalam perkara yang haram baik Madinah kota Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam ataupun di Masjidil Haram tambahnya.
Meskipun ada orang yang menganggap bahwa hukum berfoto selfie itu haram adalah lemah, akan tetapi dirinya mengatakan bahwa hal tersebut tetaplah haram jika niatnya hanya untuk pamer/riya terhadap orang lain.
Anggaplah saya katakan pendapat terkait hukum tersebut lemah. Tapi yang terpenting bahwa perbuatan tersebut tetap haram karena riya,” katanya.
Menurutnya hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap para salaf yang tak mau memamerkan diri mereka pada orang lain saat beribadah kepada Allah karena takut dianggap sombong dan riya.
Para salaf menyembunyikan amal sholeh mereka sampai di dalam khusuk semaksimal mungkin. Tapi engkau berbohong dengan melakukan foto selfie dengan pose berdoa dan engkau pamerkan ke orang lain katanya.
Tidak diragukan lagi ini jelas haram maka sepantasnya bagi para penuntut ilmu untuk mengobatinya dengan hikmah dan cara yang memuaskan serta dalil tutup Syekh Sulaiman