Perilaku selingkuh tidak pernah sekalipun dibenarkan oleh agama Islam. Seperti diketahui, selingkuh adalah bagian dari perzinahan Dengan tegas, Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan menyematkan ayat tentang larangan zinah dalam Alquran yang berbunyi:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلً
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" (QS. Al-Isra: 32)
Memang benar selingkuh pada umumnya terjadi karena suatu alasan. Misalnya saja yang tercatat dalam penelitian di Journal of Sex Research tentang alasan seseorang bisa berselingkuh.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa 77 persen responden (rata-rata usia 20 tahun) dari 495 orang mengaku selingkuh lantaran kurang mendapat cinta dan kasih dari pasangan. Tetapi tetap saja, selingkuh bukanlah jalan keluar terbaik.
Adapun sebuah riset menunjukan menunjukan mengenai otak para pembohong. Perlu diingat, selingkuh juga berarti membohongi pasangan demi wanita atau pria idaman lain di luar sana.
Hasil riset menunjukan area yang bertanggung jawab atas kebohongan adalah otak manusia bagian depan. Otak tersebut terletak di bagian yang disebut sebagai An Nashiyah. Jika dipahami kembali, sebenarnya Alquran pun telah membahas antara kebohongan dan ubun-ubun lewat kisah Abu Jahal.
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" (QS. Al-Alaq : 15-16).
Lantas, kenapa harus ubun-ubun, bukan bagian lain?
Melansir dari YuoTube, Islam Populer, Selasa (7/6/2022), Virginia Tech Carilion Research Institute pernah melakukan penelitian yang menyatakan kebohongan seseorang ditentukan oleh Cortex Prefrontal.
Ini merupakan bagian dari lobus frontal atau ubun-ubun yang terletak tepat di belakang dahi.
Jika seseorang terus berbohong, maka Cortex Prefrontal menjadi sangat aktif dan menghabiskan energi.
Selain itu, penelitian tentang kebohongan juga datang dari University of Southern California. Otak pembohong memiliki zat lemak berlebih dibandingkan orang-orang normal dan setia.
Jadi lambat laun perilaku berbohong termasuk pula selingkuh yang dilakukan terus menerus bisa merusak struktur otak.
Agar suami tidak berselingkuh, ada beberapa doa yang bisa diamalkan oleh para istri. Di antaranya doa yang berasal dari ayat suci Alquran. Berikut tiga doa yang bisa dipanjatkan setiap istri agar suaminya tidak selingkuh.
3 Doa agar Suami Setia dan Jauh dari Perselingkuhan
Doa Agar Suami tidak Selingkuh
Ibu Hamil Dianiaya Suami yang Selingkuh, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Perselingkuhan Bisa Pengaruhi Psikologis Anak dan Pasangan, Kenali Fase-Fasenya
Suami dan Istri di Klapanunggal Ditemukan Tewas di Rumahnya
Pertama, doa agar suami menjauhi maksiat
“Allahumma innaa nasalukat taubata wa dawaamahaa. Wa na’uudzu bika minal ma’shiyyati wa asbaabihaa wa dzakkirnaa bil khaufi minka qabla hujuumi khatharaatihaa wahmilnaa ‘alan najaati minhaa wa minat tafakkuri fii tharaaiqihaa wamhumin quluubinaa halaawata majtanainaahu minhaa wastabdilhaa bil karaahati lahaa wath thama’i limaa huwa bidhiddihaa."
Artinya: “Ya Allah, kami memohon petunjuk kepada-Mu sehingga kami senantiasa bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Dan saya berlindung kepada-Mu dari perbuatan maksiat serta sebab-sebabnya, dan jadikanlah kami senantiasa ingat kepada-Mu, sebelumnya datangnya keinginan untuk berbuat maksiat yang penuh bahaya. Selamatkanlah karenanya ada perasaan tidak suka senantiasa pada perbuatan maksiat dan terbitkanlah dalam hati kami keinginan untuk berbuat sebaliknya,”.
Kedua, doa agar hati suami tertutup dari perselingkuhan
Doa ini dapat diamalkan oleh seorang istri setiap melaksanakan sholat lima waktu, sehingga hati suaminya tertutup dari perselingkuhan.
“Walqoytu a’laika mahabbatam minii wa litusna’a ‘alaa ‘aini.”
Artinya: “Aku telah memberikan kepadamu sebuah kasih dan sayang yang datang dari-Ku, dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku,”.
Ketiga, doa agar suami tetap setia
Doa ini terdapat dalam surat Ali Imran ayat 31. Dengan membaca ayat ini, maka suami akan tetap mencintai istrinya.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Qul in kuntum tuhibbuuna Allaha fattabi ‘uunii yuhbibkumu Allahu wayaghfirlakum zunuubakum wallahu ghafuurun rahiim.”
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."