Seseorang adam muda
yang telah beristri berjumpa dengan
seseorang wanita serta berteman di suatu kedai lingkungan perkantoran. Sehabis berteman mereka ubah no hp serta esoknya sang wanita mulai mengirim catatan melalui WA:
Wanita: Abang hebat betul. sedang mda telah memiliki upaya sendiri, berhasil pula.
Pria: Dapat kasih betul.
Esoknya wanita itu mulai berani menelpon pria yang bersuami itu.“ Bila betul Abang, kita makan serempak lagi?”
Pria:“ Ok bila aja bisa.”
Sehabis terus menjadi akrab merekapun
kerap berkaitan lewat WA serta telefon, sesekali pula janjian berangkat makan siang.
Hari- hari lalu, tidak hari tanpa kontak antara mereka. Hingga pada sesuatu hari, sang wanita mengirimkan catatan, bersuara:
“ Abang, Sesungguhnya saya mencintaimu, saya ketahui kalian udah memiliki keluarga, tetapi saya ingin menyambut buat dijadikan
bagaikan isteri kedua, saya sedia, Mas… Serta maaf saya mengusik perasaanmu..”
Pria menanggapi:“ Dik, saya paham serta mengerti sekali hendak maksudmu hatimu.. tetapi dengan berat batin saya wajib jawab: tidak! Saya ketahui kalian memanglah menawan, serta saya percaya seluruh adam tentu berkata kalian menawan, badan serta parasmu elok serta menawan.
Tetapi, mengerti kah kalian mengapa saya dapat semacam ini serta berhasil usahaku, itu seluruh sebab desakan serta antusias yang di bagikan istriku.
“ Sangat amat berdosa jika saya wajib main mata dengan seorang yang cuma mengagumiku sebab saya sukses
“ Kalian menggemari saya tidak jujur, kalian cuma memandang penampilanku semata… Sementara itu terdapat orang kesayangan di rumah yang sudah bersusah lelah mendesak saya supaya senantiasa tampak sebaik bisa jadi, ia merupakan istriku terkasih.
“ Jika kalian menggemari saya, maksudnya kalian bermukim memetik hasilnya, serta metode ini bukanlah seimbang serta tidak hendak sempat kekal.
“ Mengerti kah kalian kalau saya mengawali seluruh ini
bersama dengan istriku dari nihil serta isteriku yang senantiasa mendampingiku di kala sulit, terperosok sampai sukses semacam ini.
“ Mengerti kah kalian kalau isteriku yang senantiasa mengharapkan kesuksesanku sampai saya dapat jadi semacam ini.
“ Kalian memanglah menawan, tetapi batin isteriku lebih cantik…
“ Maaf serta dapat kasih, karena anda sudah mengagumiku.”
( Sumber: https:// www. kabarislamnews. com/ 2019/ 04/ kamu- memang- cantik- tapi- istriku- lebih. html )