Suatu film bertempo 54 detik tersebar lewat suatu tim WhatsApp. Film itu melukiskan 2 orang ibu- ibu lagi cekcok serta penuh marah. Insiden ini diprediksi terletak di Pasar Tos 3000, Pasangan, Kota Batam.
Tampak nyata seseorang bunda menggunakan busana abu- abu alterasi kembang- kembang merah tengah“ dihajar” oleh seseorang orang dagang cabai. Beliau didesak serta dijambak rambutnya. Tidak cuma itu, wajahnya“ diuleg” dengan cabai.
“ Mencolong, ini, Makan cabai ini,” jerit sang bunda sang yang menghajarnya.
Pertengkaran itu bukannya tidak dilerai. Terdapat suara seseorang pria yang berupaya melerai serta mencegah perbuatan pemberontak itu.
“ Udahlah, membujuk ngomong serius. Janganlah disiksa. Hey jangan… pengamanan mana pengamanan,” jerit suara laki- laki itu yang diprediksi sembari merekam dengan handphone- nya.
Atmosfer pasar konvensional di Kota Batam itu mendadak gaduh. Tidak hanya para orang dagang, banyak masyarakat yang melihat perihal itu. Terlebih dikala itu atmosfer pasar memanglah lagi marak.
Dalam uraian film itu dipaparkan kalau insiden berjalan hari Sabtu( 11/ 1/ 2020). Tidak terdapat uraian kodrat ibu- ibu yang mukanya diulek cabai itu. Tetapi di akhir film nampak beliau menghindar dari posisi serta menghindari orang dagang cabai yang marah itu.
Beraneka ragam asumsi dari warganet.
“ Coba koruptor dihakimi orang semacam ini pula saat sebelum dipenjara, tentu aksi,” pendapat account@pakaianpriaterbaru01.
Terdapat pula yang memilah panduan dikala bertamu ke pasar konvensional, spesialnya di Kota Batam.
“ Jika ke pasar, senantiasa posisi tas di depan,” tutur account@yatinavia26
https:// www. liputan6. com/ regional/ read/ 4154149/ seorang- ibu- diuleg- wajahnya- dengan- cabai