Pantang mengemis, loke ataupun yang akrab terpanggil uncle loke ini lebih memilah berjualan majalah keliling buat menghidupi diri.
dari segi raga, uncle loke benar amat memprihatinkan. tidak hanya umur yang sudah tua, penggalan badan berartinya, ialah mata pula tidak dapat memandang. tetapi dengan seluruh kekurangannya itu, uncle loke tidak mau bertahan hidup dengan trik meminta - minta belas kasihan orang, terlebih hingga mengambil hak teman .
tiap harinya, uncle loke berangkat dari rumahnya kemudian menawarkan majalah pada pengemudi dan juga penumpang di dekat jalur raya di malaysia.
lewat account facebook, sharena lee, pembeli majalah uncle loke menggambarkan kalau uncle loke merupakan wujud pejuang keras.
ia tidak gampang ‘menadahkan’ tangannya kepada orang - orang di tengah keterbatasan fisiknya. terlebih lagi dikala sharena lee mengajaknya buat makan dan juga minum di warung terdekat, uncle loke menolak dengan sebab udah amat berterimakasih lee ingin membeli majalah yang dijualnya.
tetapi pada kesimpulannya, dikala lee wafat santapan padanya, uncle loke menyantap santapan tersebut amat lahap, serupa orang yang amat kelaparan.
“terima kasih paman loke telah menegaskan kami buat jadi seseorang pejuang. tidak hirau betapa kerasnya hidup. kami wajib berpikir positif dan juga terus maju. bersyukur atas apa yang kami memiliki, ” tulis lee, dikutip brilio. net.
( sumber: https: //www. brilio. net/duh/kisah - paman - loke - pria - buta - yang - menghidupi - diri - dengan - jualan - majalah - 161007n. html )