pengorbanan luar biasa dicoba rahmat (35) demi anak tercinta.
bagaikan seseorang bapak, dia tidak tega memandang anaknya, siti rahayu (7) , mengidap. dikala ini siti rahayu tidak dapat berjalan.
dia mengidap disabilitas dan juga epilepsi akibat panas besar yang dirasakan dikala berumur 9 bulan.
berbincang dengan wartawan tribun - medan. com, rahmat juga menekatkan diri menjual ginjal buat pengeluaran penyembuhan si buah hati.
rahmat saban hari menjabat bagaikan satpam lingkungan perumahan.
dia menggambarkan honor rp 1. 1 juta per bulan tidak dapat menutup pengeluaran penyembuhan siti rahayu yang dapat menggapai rp 3 juta per bulan.
“gaji aku gak cukup, walaupun istri aku pula bekerja dengan pemasukan rp 45 ribu per hari, ” ucap rahmat.
sembari terisak, rahmat mengatakan, keadaan anaknya yang terus menjadi hari makin parah.
“kadang ia (siti rahayu) kumat, kejang - kejang. dokter berkata epilepsi bang, ” tuturnya.
rahmat menjajakan ginjalnya di simpang kampung lalang, medan.
triknya, dia mengalungkan karton yang bertuliskan aku jual ginjal buat penyembuhan anak aku.
sesekali dia menyudahi pada pengendara mobil dan juga motor sambil melaporkan keinginannya.
“pak, aku bernazar ingin jual ginjal pak, bernazar jual ginjal, ” ucapnya lirih kepada pengendara.
tidak cuma menjual ginjal, sebelumnya rahmat pula sempat menjual darah di rumah sakit.
“saya memperoleh duit rp 1 juta dan juga rp 500 ribu dari 2 kali jual darah, ” imbuhnya.
laki - laki yang beralamat di jalur cenderawasih, gang bogel, dusun xvi sentosa kilometer 12 deliserdang, mengaku tidak mempunyai kartu indonesia sehat.
“saya terpaksa membayar bpjs mandiri. ini juga sudah nunggak 2 bulan, ” jelasnya.
siti rahayu sesungguhnya mempunyai kakak dan juga adik, tetapi keduanya sudah wafat dunia.
“anak aku kesatu telah wafat karna sakit panas besar pula dan juga adiknya pula. kami tidak mampu membiayai perobatannya, ” tutur rahmat.
sedangkan itu, perihal senada di informasikan istri rahmat, rosmiel simatupang (33).
rosmiel berkata, anaknya sering sakit dan juga bolak - balik di rawat inap.
“dia nangis, hingga dapat buang air di celana. sampai usia 7 tahun ini belum dapat berdialog, ” pungkas rosmiel simatupang.
( sumber: tribunnews. com )