kerap menjumpai seseorang muslim yang shalat dengan melebih - lebihkan ataupun terlebih lagi menaikkan gerakan yang tidak sempat terdapat tuntunanya?
shalat ya shalat.
shalat gak papa sebentar aja.
shalat kilat namanya.
shalat sembari badanya goyang - goyang.
ya benar, ini merupakan suatu dalil yang amat universal, dan juga pula amat memilukan.
sementara itu rasul telah bersabda :
serupa shalat didalam video ini:
bahwa seorang sudah shalat 5 kali satu hari tiap harinya, walaupun shalatnya cuma shalat kilat, walaupun shalatnya cuma komat kamit aja tanpa paham makna dan juga iktikad perkataannya, hingga orang itu sudah terasa dan juga sudah diucap bagaikan orang alim, sholeh, agamis, dapat berfatwa ini itu…..
sementara itu rasul telah bersabda:
عَنْ مَالِكٌ (قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) : وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي (رواه البخاري)
makna hadits:
dari malik (telah bersabda rasulullah saw) : “dan shalatlah kamu sebagaimana kamu memandang saya shalat. ” (h. r. bukhari)
kemudian bagaimanakah shalat yang serupa di jalani rasulullah, begini penjelasannya.
tata trik mengerjakan shalat dan bacaannya
1. berdiri tegak menghadap kiblat dan juga sembari mengucap hasrat buat mengerjakan shalat. hasrat shalat merupakan setimpal dengan shalat yang lagi dikerjakan.
2. setelah itu takbiratul ihram (mengangkut kedua tangan sembari membaca: allaahu akbar (allah maha besar).
3. setelah itu kedua tangan disedekapkan pada dada dan juga membaca do’a iftitah:
للهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أِنِّ وَجَّهْةُ وَجْهِيَ ِللذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. ”
4. dilanjutkan dengan membaca tulisan al - fatihah.
5. dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek ataupun ayat - ayat dalam al - qur’an.
6. ruku’
tuntas membaca tulisan, kemudian kedua tangan dinaikan setinggi kuping dan juga membaca allaahu akbar, setelah itu tubuh dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan juga ditekankan. upayakan antara punggung dan juga kepala biar rata. sehabis sempurna, setelah itu membaca:
“subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
7. i’tidal
sehabis ruku’, setelah itu bangkit tegak dengan mengangkut kedua tangan setinggi kuping sembari membaca:
“sami’allaahu liman hamidah. ”
8. sujud
tuntas i’tidal kemudian sujud; dengan meletakkan dahi di alas shalat. kala turun, ialah dari berdiri i’tidal ke sujud sembari memabca allahuu akbar. dan juga dikala sujud membaca tasbih:
“subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih. ” (3x)
9. duduk di antar 2 sujud
sehabis sujud kemudian bangun buat duduk sembari membaca allaahu akbar, dan juga dikala duduk membaca:
“rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii. ”
sujud kedua
sujud kedua, ketiga, dan juga keempat dikerjakan serupa sujud kesatu baik trik ataupun bacaannya.
10. tasyahud awal
pada raka’at kedua (bila kita shalat kecuali shalat subuh) , kita duduk membentuk tasyahud dini dengan perilaku kaki kanan tegak dan juga kaki kiri diduduki sembari membaca tasyahud dini:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
“attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. asyhadu allaa ilaaha illallaah. wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad. ”
11. tahiyatul akhir
trik duduknya; upayakan pantat melekat di alas shalat dan juga kaki kiri dimasukkan ke dasar kaki kanan. jari - jari kaki kanan senantiasa menekan ke kiri alas shalat. teks tahiyat akhir sama serupa teks tahiyat dini ditambah dengan teks berikut ini:
“wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. ”
maksudnya:
“ya allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga nabi muhammad saw. ”
disunatkan membaca shalawat ibrahimiyah :
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“kamaa shallaitaa ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
12. salam
tuntas tahiyat akhir, kemudia salam dengan menengok ke kanan dan juga ke kiri sembari membaca:
“assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. ”
maksudnya:
“keselamatan dan juga rahmat allah mudah - mudahan senantiasa pada kalian sekaligus. ”
pada waktu salam kesatu kita terlebih dulu menengok ke sebelah kanan, baru ke sebelah kiri. dengan salam, berarti shalat kita telah tuntas.
marilah kita membenahi shalat kita, mulai takbiratul ikhram sampai salam. marilah kita mereformasi shalat kita sampai - sampai setimpal dengan petunjuk aslinya ialah petunjuk dari rasul saw. sudahkah kita mengecek keshahihan gerakan dan juga teks shalat kita setimpal hadits rasul?
mudah - mudahan berguna, amin.
(sumber: http:// www. wajibbaca. com/2017/10/sudahkah-benar-sholat-kita-saatnya. html )
shalat ya shalat.
shalat gak papa sebentar aja.
shalat kilat namanya.
shalat sembari badanya goyang - goyang.
ya benar, ini merupakan suatu dalil yang amat universal, dan juga pula amat memilukan.
sementara itu rasul telah bersabda :
serupa shalat didalam video ini:
bahwa seorang sudah shalat 5 kali satu hari tiap harinya, walaupun shalatnya cuma shalat kilat, walaupun shalatnya cuma komat kamit aja tanpa paham makna dan juga iktikad perkataannya, hingga orang itu sudah terasa dan juga sudah diucap bagaikan orang alim, sholeh, agamis, dapat berfatwa ini itu…..
sementara itu rasul telah bersabda:
عَنْ مَالِكٌ (قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) : وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي (رواه البخاري)
makna hadits:
dari malik (telah bersabda rasulullah saw) : “dan shalatlah kamu sebagaimana kamu memandang saya shalat. ” (h. r. bukhari)
kemudian bagaimanakah shalat yang serupa di jalani rasulullah, begini penjelasannya.
tata trik mengerjakan shalat dan bacaannya
1. berdiri tegak menghadap kiblat dan juga sembari mengucap hasrat buat mengerjakan shalat. hasrat shalat merupakan setimpal dengan shalat yang lagi dikerjakan.
2. setelah itu takbiratul ihram (mengangkut kedua tangan sembari membaca: allaahu akbar (allah maha besar).
3. setelah itu kedua tangan disedekapkan pada dada dan juga membaca do’a iftitah:
للهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أِنِّ وَجَّهْةُ وَجْهِيَ ِللذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. ”
4. dilanjutkan dengan membaca tulisan al - fatihah.
5. dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek ataupun ayat - ayat dalam al - qur’an.
6. ruku’
tuntas membaca tulisan, kemudian kedua tangan dinaikan setinggi kuping dan juga membaca allaahu akbar, setelah itu tubuh dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan juga ditekankan. upayakan antara punggung dan juga kepala biar rata. sehabis sempurna, setelah itu membaca:
“subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
7. i’tidal
sehabis ruku’, setelah itu bangkit tegak dengan mengangkut kedua tangan setinggi kuping sembari membaca:
“sami’allaahu liman hamidah. ”
8. sujud
tuntas i’tidal kemudian sujud; dengan meletakkan dahi di alas shalat. kala turun, ialah dari berdiri i’tidal ke sujud sembari memabca allahuu akbar. dan juga dikala sujud membaca tasbih:
“subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih. ” (3x)
9. duduk di antar 2 sujud
sehabis sujud kemudian bangun buat duduk sembari membaca allaahu akbar, dan juga dikala duduk membaca:
“rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii. ”
sujud kedua
sujud kedua, ketiga, dan juga keempat dikerjakan serupa sujud kesatu baik trik ataupun bacaannya.
10. tasyahud awal
pada raka’at kedua (bila kita shalat kecuali shalat subuh) , kita duduk membentuk tasyahud dini dengan perilaku kaki kanan tegak dan juga kaki kiri diduduki sembari membaca tasyahud dini:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
“attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. asyhadu allaa ilaaha illallaah. wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad. ”
11. tahiyatul akhir
trik duduknya; upayakan pantat melekat di alas shalat dan juga kaki kiri dimasukkan ke dasar kaki kanan. jari - jari kaki kanan senantiasa menekan ke kiri alas shalat. teks tahiyat akhir sama serupa teks tahiyat dini ditambah dengan teks berikut ini:
“wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. ”
maksudnya:
“ya allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga nabi muhammad saw. ”
disunatkan membaca shalawat ibrahimiyah :
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“kamaa shallaitaa ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
12. salam
tuntas tahiyat akhir, kemudia salam dengan menengok ke kanan dan juga ke kiri sembari membaca:
“assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. ”
maksudnya:
“keselamatan dan juga rahmat allah mudah - mudahan senantiasa pada kalian sekaligus. ”
pada waktu salam kesatu kita terlebih dulu menengok ke sebelah kanan, baru ke sebelah kiri. dengan salam, berarti shalat kita telah tuntas.
marilah kita membenahi shalat kita, mulai takbiratul ikhram sampai salam. marilah kita mereformasi shalat kita sampai - sampai setimpal dengan petunjuk aslinya ialah petunjuk dari rasul saw. sudahkah kita mengecek keshahihan gerakan dan juga teks shalat kita setimpal hadits rasul?
mudah - mudahan berguna, amin.
(sumber: http:// www. wajibbaca. com/2017/10/sudahkah-benar-sholat-kita-saatnya. html )