Rasulullah saw sempat mengantarkan kekhawatiran tentang suatu yang di setelah itu hari dapat menjangkiti umatnya. dia bersabda, “sesungguhnya terdapat suatu yang saya takutkan di antara suatu yang amat saya takutkan mengenai umatku nanti, ialah syirik kecil.
para teman bertanya, ‘apakah syirik kecil itu? ’ dia menanggapi, riya. dalam suatu hadis dikisahkan pula kalau di akhirat nanti hendak terdapat sekelompok orang yang meringik, merangkak, dan juga menangis. mereka mengatakan, “ya allah di dunia kami giat melaksanakan shalat, tetapi kami dicatat bagaikan orang yang tidak ingin melaksanakan shalat”.
para malaikat menanggapi, ‘tidakkah kamu ingat pada waktu kamu melaksanakan shalat kamu bukan mengharap ridha allah, tetapi kamu mengharap pujian dari manusia, bahwa itu yang kamu cari, hingga carilah manusia yang kau harapkan pujiannya itu. ” jelaslah, kalau mutu suatu amal berbanding lurus dengan mutu hasrat yang melatarbelakanginya.
apabila hasrat kita lurus, hingga lurus pula amal kita. namun apabila hasrat kita bengkok, hingga amal kita juga hendak bengkok. supaya hasrat kita tetap lurus dan juga ikhlas, alangkah baiknya apabila kita menghayati berulang janji - janji yang senantiasa kita ucapkan dikala shalat, “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan juga matiku cumalah buat allah seru sekaligus alam”.
( sumber : http:// blogshah. com/rajin-shalat-tapi-tak-pernah-dicatat-malaikat-ternyata-ini-orangnya/ )
para teman bertanya, ‘apakah syirik kecil itu? ’ dia menanggapi, riya. dalam suatu hadis dikisahkan pula kalau di akhirat nanti hendak terdapat sekelompok orang yang meringik, merangkak, dan juga menangis. mereka mengatakan, “ya allah di dunia kami giat melaksanakan shalat, tetapi kami dicatat bagaikan orang yang tidak ingin melaksanakan shalat”.
para malaikat menanggapi, ‘tidakkah kamu ingat pada waktu kamu melaksanakan shalat kamu bukan mengharap ridha allah, tetapi kamu mengharap pujian dari manusia, bahwa itu yang kamu cari, hingga carilah manusia yang kau harapkan pujiannya itu. ” jelaslah, kalau mutu suatu amal berbanding lurus dengan mutu hasrat yang melatarbelakanginya.
apabila hasrat kita lurus, hingga lurus pula amal kita. namun apabila hasrat kita bengkok, hingga amal kita juga hendak bengkok. supaya hasrat kita tetap lurus dan juga ikhlas, alangkah baiknya apabila kita menghayati berulang janji - janji yang senantiasa kita ucapkan dikala shalat, “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan juga matiku cumalah buat allah seru sekaligus alam”.
( sumber : http:// blogshah. com/rajin-shalat-tapi-tak-pernah-dicatat-malaikat-ternyata-ini-orangnya/ )