Banyak pemberitaan media elektronik yang mengabarkan kalau terdapat wanita - wanita yang melahirkan dengan begitu mudahnya tanpa dorongan bidan ataupun siapa juga. sayangnya, para perempuan tersebut merupakan wanita - wanita yang belum menikah. maksudnya mereka merupakan perempuan yang berbadan dua di luar nikah. mereka dapat melahirkan dimana aja, semisal di jalur, di wc dan juga di tempat - tempat yang lain yang sedikit perlengkapan dan juga dorongan kedokteran.
terlebih lagi dalam fase kehamilan juga mereka melaluinya dengan begitu gampang. besarnya isi tidak sangat nampak sampai - sampai dapat mereka sembunyikan. mereka juga masih dapat menjajaki aktivitas tiap hari serupa biasa semisal berangkat sekolah, praktek lapangan, ataupun kembali berangkat buat bekerja.
sebaliknya di sisi lain, wanita - wanita yang memiliki secara halal lewat jalur perkawinan mayoritas hadapi kesusahan dan juga kepayahan dikala memiliki dan juga melahirkan anaknya. kadangkala mereka hadapi kesusahan semenjak dini isi. banyak dari calon bunda ini yang buat makan aja hadapi kesusahan karna kerasa mual yang menekan. begitu merambah umur isi yang lebih tua, hingga dia hendak berposisi dalam keadaan payah dimana buat bergerak aja sulit.
hingga timbullah persoalan, kenapa perempuan yang hamil
luar nikah lebih gampang memiliki dan juga melahirkan dibanding mereka yang berbadan dua lewat jalur perkawinan? sesungguhnya seluruh kemudahan yang dirasakan perempuan yang berbadan dua di luar nikah merupakan wujud dari dicabutnya pahala dari mereka. mereka tidak hadapi kepayahan sebagaimana wanita - wanita lain yang berbadan dua lewat jalan yang legal. nikmat bersusah payah dalam memiliki dan juga nikmat sakitnya dalam melahirkan telah dicabut darinya dan juga ditukar dengan perasaan cemas dan juga kerasa bersalah yang membayang - bayangi.
hingga dengan mudahnya mereka melahirkan walaupun tanpa dorongan teman . dengan tidak terdapatnya teman ini, membuka jalur 2 opsi untuk mereka ialah apakah mereka bakal bertobat dan juga mengurus anaknya dengan baik ataukah mereka bakal menaikkan dosa dengan melaksanakan perbuatan keji menewaskan darah daging seorang diri.
banyak yang terjerumus memilah jalur kedua. dengan tega mereka mengakhiri hidup balita yang tidak berdosa itu, entah dikubur ataupun dihanyutkan ke sungai. setelah itu mereka berpura - pura tidak terjalin apa - apa dan juga berlagak biasa - biasa aja di warga. tetapi demikian, perasaan bersalah itu hendak terus menjadi besar dan juga merenggut ketenangan hidup darinya. makan tidak lezat, tidur tidak nyenyak dan juga tidak terdapat lagi senyum senang yang hendak menghiasi hari - harinya.
sebaliknya nun jauh di situ, pria yang harusnya bertanggungjawab dengan seluruh itu bisa jadi lagi berhura - hura dengan perempuan lain tanpa memperdulikan seluruh yang terjalin. hingga merugilah wanita - wanita yang menyerahkan kehormatannya saat sebelum halal pada pria tidak bertanggung - jawab dengan mengatasnamakan cinta. untuk yang sudah terlanjur, lebih baik lekas bertobat dan juga membetulkan diri. sebaliknya untuk yang belum terjerumus lebih baik cepat - cepat berupaya buat menjadikan ikatan yang dijalani kearah halal.
wallahu a’lam
(sumber: http:// www. muslimpedia. xyz/2017/09/ternyata-inilah-alasan-mengapa-wanita. html )
terlebih lagi dalam fase kehamilan juga mereka melaluinya dengan begitu gampang. besarnya isi tidak sangat nampak sampai - sampai dapat mereka sembunyikan. mereka juga masih dapat menjajaki aktivitas tiap hari serupa biasa semisal berangkat sekolah, praktek lapangan, ataupun kembali berangkat buat bekerja.
sebaliknya di sisi lain, wanita - wanita yang memiliki secara halal lewat jalur perkawinan mayoritas hadapi kesusahan dan juga kepayahan dikala memiliki dan juga melahirkan anaknya. kadangkala mereka hadapi kesusahan semenjak dini isi. banyak dari calon bunda ini yang buat makan aja hadapi kesusahan karna kerasa mual yang menekan. begitu merambah umur isi yang lebih tua, hingga dia hendak berposisi dalam keadaan payah dimana buat bergerak aja sulit.
hingga timbullah persoalan, kenapa perempuan yang hamil
luar nikah lebih gampang memiliki dan juga melahirkan dibanding mereka yang berbadan dua lewat jalur perkawinan? sesungguhnya seluruh kemudahan yang dirasakan perempuan yang berbadan dua di luar nikah merupakan wujud dari dicabutnya pahala dari mereka. mereka tidak hadapi kepayahan sebagaimana wanita - wanita lain yang berbadan dua lewat jalan yang legal. nikmat bersusah payah dalam memiliki dan juga nikmat sakitnya dalam melahirkan telah dicabut darinya dan juga ditukar dengan perasaan cemas dan juga kerasa bersalah yang membayang - bayangi.
hingga dengan mudahnya mereka melahirkan walaupun tanpa dorongan teman . dengan tidak terdapatnya teman ini, membuka jalur 2 opsi untuk mereka ialah apakah mereka bakal bertobat dan juga mengurus anaknya dengan baik ataukah mereka bakal menaikkan dosa dengan melaksanakan perbuatan keji menewaskan darah daging seorang diri.
banyak yang terjerumus memilah jalur kedua. dengan tega mereka mengakhiri hidup balita yang tidak berdosa itu, entah dikubur ataupun dihanyutkan ke sungai. setelah itu mereka berpura - pura tidak terjalin apa - apa dan juga berlagak biasa - biasa aja di warga. tetapi demikian, perasaan bersalah itu hendak terus menjadi besar dan juga merenggut ketenangan hidup darinya. makan tidak lezat, tidur tidak nyenyak dan juga tidak terdapat lagi senyum senang yang hendak menghiasi hari - harinya.
sebaliknya nun jauh di situ, pria yang harusnya bertanggungjawab dengan seluruh itu bisa jadi lagi berhura - hura dengan perempuan lain tanpa memperdulikan seluruh yang terjalin. hingga merugilah wanita - wanita yang menyerahkan kehormatannya saat sebelum halal pada pria tidak bertanggung - jawab dengan mengatasnamakan cinta. untuk yang sudah terlanjur, lebih baik lekas bertobat dan juga membetulkan diri. sebaliknya untuk yang belum terjerumus lebih baik cepat - cepat berupaya buat menjadikan ikatan yang dijalani kearah halal.
wallahu a’lam
(sumber: http:// www. muslimpedia. xyz/2017/09/ternyata-inilah-alasan-mengapa-wanita. html )