Makkah jadi salah satu kota yang amat istimewa di mata umat islam segala dunia.
tidak heran, jutaan umat islam dari segala penjuru dunia sejauh tahun berbondong - bondong buat menziarahinya, beribadah sekalian menapak tilas situs - situs sejarah aset rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
makkah jadi kota yang berubah dengan kota - kota yang lain yang terdapat di arab saudi. alasannya, tidak hanya sejarah islam yang terukir kesatu kali disitu, di kota ini pula berdiri dengan kuat baitullah, ka’bah.
keistimewaan ka’bah tentu karna bangunannya mempunyai arti yang berubah dengan bangunan yang lain yang terdapat di wajah bumi ini.
terlebih lagi, dalam novel ‘sejarah makkah’ karya zuhairi miswari, dikatakan, ka’bah tidaklah bangunan biasa yang tidak mempunyai pesan berarti.
ka’bah jadi inspirasi untuk siapa juga buat mengambil hikmah yang sebanyak - banyaknya dari arti yang tersimpan dalam penyembahan kita pada allah.
sepanjang ini, kita kalangan awam yang cuma dapat memandang ka’bah cuma dari gambar, melalui film - film ataupun pemberitaan tv, tentu sempat memandang ataupun mendengar pengalaman orang - orang yang sempat bertamu ke baitullah,
sebagian besar diantara mereka tentu menangis kala kali kesatu kali memandang ka’bah secara langsung dari jarak dekat dan juga mampu memegang seorang diri bilik ka’bah.
kabarnya, perihal tersebut normal dan juga tentu secara otomatis tanpa disadari dicoba oleh tiap orang, tetapi gimana perihal tersebut dapat terjalin?
perihal ini terjalin karna terdapat getaran spiritual yang amat kokoh dan juga spesial. timbul kerasa haru, bangga, syukur dan juga kerasa terhormat.
karena, dalam keadaan bagaimanapun, baik jiwa bersih ataupun kotor seluruhnya menemukan undangan dari allah, si pencipta alam raya buat tiba ke baitullah guna melakukan perintah - nya.
untuk seluruh tamu allah, diam - diam timbul pengakuan mendalam kalau pribadinya tidak luput dari alpa, khilaf, dan juga dosa.
masjidil haram jadi “saksi” atas pengakuan polos dan juga jujur dari para hamba. masjidil haram menggambarkan tempat suci yang sampai - sampai “tidak layak” orang yang jiwanya kotor masuk ke dalamnya.
namun karna “undangan” si pacar hingga orang yang bergelimang dosa sekalipun diberi peluang buat duduk bersimpuh di masjid nan suci itu.
salah satu pembimbing haji travel plus, ustadz baidhowi menarangkan kalau “setiap mata yang tidak menangis kala memandang ka’bah dikala kesatu kali hingga besar mungkin hati orang tersebut sudah ditutup allah”
wallahu a’lam.
( sumber: kabarmakkah. com )
tidak heran, jutaan umat islam dari segala penjuru dunia sejauh tahun berbondong - bondong buat menziarahinya, beribadah sekalian menapak tilas situs - situs sejarah aset rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
makkah jadi kota yang berubah dengan kota - kota yang lain yang terdapat di arab saudi. alasannya, tidak hanya sejarah islam yang terukir kesatu kali disitu, di kota ini pula berdiri dengan kuat baitullah, ka’bah.
keistimewaan ka’bah tentu karna bangunannya mempunyai arti yang berubah dengan bangunan yang lain yang terdapat di wajah bumi ini.
terlebih lagi, dalam novel ‘sejarah makkah’ karya zuhairi miswari, dikatakan, ka’bah tidaklah bangunan biasa yang tidak mempunyai pesan berarti.
ka’bah jadi inspirasi untuk siapa juga buat mengambil hikmah yang sebanyak - banyaknya dari arti yang tersimpan dalam penyembahan kita pada allah.
sepanjang ini, kita kalangan awam yang cuma dapat memandang ka’bah cuma dari gambar, melalui film - film ataupun pemberitaan tv, tentu sempat memandang ataupun mendengar pengalaman orang - orang yang sempat bertamu ke baitullah,
sebagian besar diantara mereka tentu menangis kala kali kesatu kali memandang ka’bah secara langsung dari jarak dekat dan juga mampu memegang seorang diri bilik ka’bah.
kabarnya, perihal tersebut normal dan juga tentu secara otomatis tanpa disadari dicoba oleh tiap orang, tetapi gimana perihal tersebut dapat terjalin?
perihal ini terjalin karna terdapat getaran spiritual yang amat kokoh dan juga spesial. timbul kerasa haru, bangga, syukur dan juga kerasa terhormat.
karena, dalam keadaan bagaimanapun, baik jiwa bersih ataupun kotor seluruhnya menemukan undangan dari allah, si pencipta alam raya buat tiba ke baitullah guna melakukan perintah - nya.
untuk seluruh tamu allah, diam - diam timbul pengakuan mendalam kalau pribadinya tidak luput dari alpa, khilaf, dan juga dosa.
masjidil haram jadi “saksi” atas pengakuan polos dan juga jujur dari para hamba. masjidil haram menggambarkan tempat suci yang sampai - sampai “tidak layak” orang yang jiwanya kotor masuk ke dalamnya.
namun karna “undangan” si pacar hingga orang yang bergelimang dosa sekalipun diberi peluang buat duduk bersimpuh di masjid nan suci itu.
salah satu pembimbing haji travel plus, ustadz baidhowi menarangkan kalau “setiap mata yang tidak menangis kala memandang ka’bah dikala kesatu kali hingga besar mungkin hati orang tersebut sudah ditutup allah”
wallahu a’lam.
( sumber: kabarmakkah. com )