Seseorang istri shalehah sudah tentu amat menyayangi dan juga mencintai suaminya. bagaikan muslimah yang baik dia mengenali surganya dari si suami. dan juga bagaikan suami sudah sepatutnya pula menyayangi dan juga mencintai istri, disamping bakti terbanyak suami kepada ibunya tercinta di dunia. saat sebelum melanjutkan membaca cerita dibawah ini, berikut anjuran informasi yang layak kamu baca terlebih dulu.
meski cerita ini tiba dari negara orang, sekiranya kita seluruh mampu mengambil hikmah dalam kisahnya. inilah cerita cinta sejati seseorang istri kepada suaminya yang menghabiskan air mata.
berikut kisahnya;
dia mengawali seluruhnya dari nol dengan tidak memiliki apa - apa. pekerjaan pertamanya cumalah seseorang kuli bangunan. pada kesimpulannya dia berprofesi kepala penggalan di suatu industri kontruksi. karna pengalamannya jadi kepala penggalan, pelan - pelan dia membentuk regu pekerja seorang diri yang jadi suatu industri kontruksi populer.
dibalik kesuksesan laki - laki tersebut tentu terdapat seseorang istri yang senantiasa menemaninya. si istri menemaninya semenjak kuli bangunan. terus menjadi hari terus menjadi tua umurnya, penampilannya saat ini amat lusuh, kulit tidak halus serupa dahulu, badan tidak seindah dahulu lagi bila dibanding dengan wanita menawan yang lain, dia (istri) seseorang yang simpel dan juga pendiam. kehadirannya bagaikan istri menegaskan masa kemudian yang susah.
setelah itu, si suami berkata dalam benaknya, inilah saatnya perkawinan mereka wajib berakhir. dia berangkat ke bank dan juga menabungkan sebesar 1 juta yuan ke rekening istrinya. setelah itu dia berangkat membeli suatu rumah di kota. sesungguhnya dia (suami) tidaklah orang tidak berperasaan, dia sangat cemas bahwa dikala tuanya dia tidak dapat mempersiapkan bekal buat istrinya. kesimpulannya dia mengajukan cerai buat istrinya.
si istri duduk dihadapan suaminya tercinta, dia tidak berdialog sepatah katapun, dia nampak tenang dan juga mendengar seluruh uraian dari suaminya.
datang waktunya si istri hendak berangkat dari rumah. suami membantunya buat memindahkan baran - barang yang hendak dibawa ke rumah baru yang telah dibeli oleh suaminya. inilah akhir ekspedisi perkawinan mereka sepanjang 20 tahun berkakhir begitu aja.
sehabis istrinya berangkat, suaminya berangkat kerja, hatinyapun tidak tenang setelah itu dia memutuskan kembali ke rumah dikala siang hari. dia mengalami istrinya betul - betul telah berangkat, tetapi dia menciptakan sepucuk tulisan yang ditulis oleh istrinya dan juga pula novel tabungan 1 juta yuan di meja.
ini isi suratnya;
“untuk suamiku… aku pamit, kembali ke rumah orang tua aku. seluruh selimut telah dicuci bersih, dijemur di dasar matahari, kusimpan di dalam kamar balik dan juga lemari sebelah kiri. jangan kurang ingat memanfaatkannya kala cuaca mulai dingin. sepatu kulitmu telah kebersihkan seluruh, nanti bila sewaktu - waktu sepatu tersebut rusak, jangan kurang ingat membawa ke toko sepatu di sudut jalur buat diperbaiki.
kemejamu kugantung pada lemari pakaian sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah dasar. sehabis saya berangkat, jangan kurang ingat meminum obat dengan tertib, kalian senantiasa bermasalah dengan penyakit lambung. saya telah memohon tolong kepada orang sebelah buat membelikan obat lambung, cukup buat persediaanmu sepanjang separuh tahun.
oh ya, kalian pula kerap sekali keluar rumah karna padat jadwal bekerja dan juga kerap tanpa bawa kunci, jadi saya mencetak 1 set kunci dan saya titipkan pada penjaga rumah (security) di lantai dasar. semisalnya kalian kurang ingat lagi bawa kunci, ambil aja padanya. ingat tutup pintu dan juga jendela saat sebelum pagi - pagi berangkat kerja, bahwa tidak air hujan dapat masuk ke rumah mengotori lantai. saya sudah membikin pangsit untukmu kutaruh di dapur. sepulang dari kantor, kalian mampu memasaknya sendiri”. istrimu…
tulisan itu begitu susah di baca karna tulisan istrinya amat kurang baik bagai suatu kapal rusak. tetapi, tiap hurufnya seperti suatu cinta yang amat tulus dari istrinya.
si suami berulang teringat dikala 20 tahun yang kemudian, dimana dia menggambarkan seseorang kuli bangunan. dikala itu istrinya senantiasa mempersiapkan pangsit, memotong sayur di dapur kala dia kembali. betapa bahagianya dia dikala itu karna mempunyai seseorang istri yang cinta dan juga sayang kepadanya.
dikala itu dia sempat berjanji kepada pribadinya seorang diri “saya wajib berikan kebahagiaan buat istri aku tercinta”.
setelah itu dia lekas berlari dan juga menghidupkan mobil. tujuannya cumalah ke stasiun kereta api, karna transportasi yang mengarah ke kampung taman istrinya cuma kereta api.
kesimpulannya dengan sulit payah dia menciptakan istrinya…
dengan nada marah dia mengatakan, “kamu ingin ke mana? sepagian saya lelah di kantor, kembali ke rumah sesuap nasi juga tidak mampu kutelan. begitu triknya kalian jadi istri? keterlaluan. kilat turut saya kembali! ” mata si istri berkaca - kaca, dengan taat dia juga berdiri menjajaki si suami dari balik.
mereka juga kembali. lama - lama, air mata si istri berbeda jadi senyum senang. dia tidak mengenali kalau si suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. dalam ekspedisi si suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, dia begitu cemas.. dia cemas tidak sukses menciptakan istrinya, dia amat cemas ketiadaan ia.
dia menyesali pribadinya kenapa pribadinya begitu bodoh sampai bakal mengusir perempuan yang begitu dia cintai. kehidupan perkawinan sepanjang 20 tahun ini nyatanya telah memadu erat - erat mereka berdua jadi satu.
kehidupan, kecintaan mereka berdua dalam jalinan perkawinan sepanjang 20 tahun nyatanya mempererat mereka 2 jadi satu.
teman, suatu nilai kasih sayang, cinta antara seseorang istri dan juga suami tidak mampu dinilai. kekayaan itu bukan suatu angka yang terdapat didalam tabungan sampai milyaran rupiah. kekayaan dan juga kebahagian terletak pada tiap senyuman istri dan juga pula suami dan silih menyemangati dalam menempuh hidup baik dikala didalam kesusahan maupun kesuksesan.
( sumber: renunganislam. com )
meski cerita ini tiba dari negara orang, sekiranya kita seluruh mampu mengambil hikmah dalam kisahnya. inilah cerita cinta sejati seseorang istri kepada suaminya yang menghabiskan air mata.
berikut kisahnya;
dia mengawali seluruhnya dari nol dengan tidak memiliki apa - apa. pekerjaan pertamanya cumalah seseorang kuli bangunan. pada kesimpulannya dia berprofesi kepala penggalan di suatu industri kontruksi. karna pengalamannya jadi kepala penggalan, pelan - pelan dia membentuk regu pekerja seorang diri yang jadi suatu industri kontruksi populer.
dibalik kesuksesan laki - laki tersebut tentu terdapat seseorang istri yang senantiasa menemaninya. si istri menemaninya semenjak kuli bangunan. terus menjadi hari terus menjadi tua umurnya, penampilannya saat ini amat lusuh, kulit tidak halus serupa dahulu, badan tidak seindah dahulu lagi bila dibanding dengan wanita menawan yang lain, dia (istri) seseorang yang simpel dan juga pendiam. kehadirannya bagaikan istri menegaskan masa kemudian yang susah.
setelah itu, si suami berkata dalam benaknya, inilah saatnya perkawinan mereka wajib berakhir. dia berangkat ke bank dan juga menabungkan sebesar 1 juta yuan ke rekening istrinya. setelah itu dia berangkat membeli suatu rumah di kota. sesungguhnya dia (suami) tidaklah orang tidak berperasaan, dia sangat cemas bahwa dikala tuanya dia tidak dapat mempersiapkan bekal buat istrinya. kesimpulannya dia mengajukan cerai buat istrinya.
si istri duduk dihadapan suaminya tercinta, dia tidak berdialog sepatah katapun, dia nampak tenang dan juga mendengar seluruh uraian dari suaminya.
datang waktunya si istri hendak berangkat dari rumah. suami membantunya buat memindahkan baran - barang yang hendak dibawa ke rumah baru yang telah dibeli oleh suaminya. inilah akhir ekspedisi perkawinan mereka sepanjang 20 tahun berkakhir begitu aja.
sehabis istrinya berangkat, suaminya berangkat kerja, hatinyapun tidak tenang setelah itu dia memutuskan kembali ke rumah dikala siang hari. dia mengalami istrinya betul - betul telah berangkat, tetapi dia menciptakan sepucuk tulisan yang ditulis oleh istrinya dan juga pula novel tabungan 1 juta yuan di meja.
ini isi suratnya;
“untuk suamiku… aku pamit, kembali ke rumah orang tua aku. seluruh selimut telah dicuci bersih, dijemur di dasar matahari, kusimpan di dalam kamar balik dan juga lemari sebelah kiri. jangan kurang ingat memanfaatkannya kala cuaca mulai dingin. sepatu kulitmu telah kebersihkan seluruh, nanti bila sewaktu - waktu sepatu tersebut rusak, jangan kurang ingat membawa ke toko sepatu di sudut jalur buat diperbaiki.
kemejamu kugantung pada lemari pakaian sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah dasar. sehabis saya berangkat, jangan kurang ingat meminum obat dengan tertib, kalian senantiasa bermasalah dengan penyakit lambung. saya telah memohon tolong kepada orang sebelah buat membelikan obat lambung, cukup buat persediaanmu sepanjang separuh tahun.
oh ya, kalian pula kerap sekali keluar rumah karna padat jadwal bekerja dan juga kerap tanpa bawa kunci, jadi saya mencetak 1 set kunci dan saya titipkan pada penjaga rumah (security) di lantai dasar. semisalnya kalian kurang ingat lagi bawa kunci, ambil aja padanya. ingat tutup pintu dan juga jendela saat sebelum pagi - pagi berangkat kerja, bahwa tidak air hujan dapat masuk ke rumah mengotori lantai. saya sudah membikin pangsit untukmu kutaruh di dapur. sepulang dari kantor, kalian mampu memasaknya sendiri”. istrimu…
tulisan itu begitu susah di baca karna tulisan istrinya amat kurang baik bagai suatu kapal rusak. tetapi, tiap hurufnya seperti suatu cinta yang amat tulus dari istrinya.
si suami berulang teringat dikala 20 tahun yang kemudian, dimana dia menggambarkan seseorang kuli bangunan. dikala itu istrinya senantiasa mempersiapkan pangsit, memotong sayur di dapur kala dia kembali. betapa bahagianya dia dikala itu karna mempunyai seseorang istri yang cinta dan juga sayang kepadanya.
dikala itu dia sempat berjanji kepada pribadinya seorang diri “saya wajib berikan kebahagiaan buat istri aku tercinta”.
setelah itu dia lekas berlari dan juga menghidupkan mobil. tujuannya cumalah ke stasiun kereta api, karna transportasi yang mengarah ke kampung taman istrinya cuma kereta api.
kesimpulannya dengan sulit payah dia menciptakan istrinya…
dengan nada marah dia mengatakan, “kamu ingin ke mana? sepagian saya lelah di kantor, kembali ke rumah sesuap nasi juga tidak mampu kutelan. begitu triknya kalian jadi istri? keterlaluan. kilat turut saya kembali! ” mata si istri berkaca - kaca, dengan taat dia juga berdiri menjajaki si suami dari balik.
mereka juga kembali. lama - lama, air mata si istri berbeda jadi senyum senang. dia tidak mengenali kalau si suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. dalam ekspedisi si suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, dia begitu cemas.. dia cemas tidak sukses menciptakan istrinya, dia amat cemas ketiadaan ia.
dia menyesali pribadinya kenapa pribadinya begitu bodoh sampai bakal mengusir perempuan yang begitu dia cintai. kehidupan perkawinan sepanjang 20 tahun ini nyatanya telah memadu erat - erat mereka berdua jadi satu.
kehidupan, kecintaan mereka berdua dalam jalinan perkawinan sepanjang 20 tahun nyatanya mempererat mereka 2 jadi satu.
teman, suatu nilai kasih sayang, cinta antara seseorang istri dan juga suami tidak mampu dinilai. kekayaan itu bukan suatu angka yang terdapat didalam tabungan sampai milyaran rupiah. kekayaan dan juga kebahagian terletak pada tiap senyuman istri dan juga pula suami dan silih menyemangati dalam menempuh hidup baik dikala didalam kesusahan maupun kesuksesan.
( sumber: renunganislam. com )