Persoalan:
apakah penduduk surga nanti ingat ekspedisi hidup yang sempat mereka alamiah di dunia? setelah itu apakah mereka berkeinginan merasakan berulang kenikmatan yang sempat mereka rasakan di dunia?
jawaban:
terdapat uraian dalam al - qur’an kalau penduduk surga hendak mengingat kehidupan yang sempat mereka alamiah dunia ini. sebagaimana yang ada dalam tulisan at - thur.
allah berfirman,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ * فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ * إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
penduduk surga itu silih berhadap - hadapan satu sama lain seraya bertegur sapa. mereka mengatakan, “sesungguhnya kami dulu, sewaktu berposisi di tengah - tengah keluarga kami terasa cemas (hendak azab). hingga allah membagikan karunia kepada kami dan juga memelihara kami dari azab neraka. sebetulnya kami menyembah - nya semenjak dulu. dialah yang maha melimpahkan kebaikan, maha penyayang. ” (qs. at - thur: 25 - 28).
mereka pula ingat orang - orang bejat yang berupaya membikin ragu orang beriman dan mengajak mereka kepada kekafiran.
allah berfirman dalam tulisan as - shoffat,
فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ * يَقُولُ أَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ * أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَدِينُونَ
penduduk surga itu silih berhadap - hadapan satu sama lain sembari bercakap - cakap. berkatalah salah seseorang di antara mereka, “sesungguhnya saya dulu (di dunia) sempat memiliki seseorang sahabat yang mengatakan, “apakah sebetulnya kalian tercantum orang - orang yang membetulkan (hari berbangkit) ? apabila kita telah mati dan juga telah jadi tanah dan juga tulang - belulang, apakah kita betul - betul (hendak dibangkitkan) buat diberi pembalasan? ” (qs. as - shoffat : 50 - 53).
mereka teringat cobaan dan juga kesengsaraan yang sempat mereka alamiah di dunia ini. baik cobaan yang berkenaan dengan diri mereka, kanak - kanak, keluarga dan juga harta mereka.
setelah itu mereka hendak mengatakan dengan penuh sukacita,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَن
“segala puji untuk allah yang telah menyirnakan kesedihan dari kami. ” (qs. fathir : 34).
mereka pula diingatkan tentang kenangan di dunia, dikala mereka memandang buah yang menyamai buah yang biasa mereka makan di dunia, tetapi dimensi dan juga kerasanya berubah.
allah berfirman,
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
tiap kali mereka diberi rezeki buah - buahan dari surga, mereka mengatakan, “inilah rezeki yang dikasih kepada kami dulu di dunia. ” mereka diberi (buah - buahan) yang seragam. (qs. al - baqarah : 25).
mereka pula hendak mengingat doa yang sempat mereka panjatkan di saat - saat sulit. dikala mereka menengadahkan tangan ke langit, meminta supaya amal - amal mereka diterima, diberi taufik buat beramal shalih dan juga dimasukkan ke dalam barisan orang - orang yang memperoleh surga.
allah berfirman,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ * فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ * إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
dan juga sebagian mereka berhadap - hadapan satu sama lain silih bertegur sapa. mereka mengatakan, “sesungguhnya kami dulu, sewaktu berposisi di tengah - tengah keluarga kami terasa cemas (hendak diazab). hingga allah membagikan karunia kepada kami dan juga melindungi kami dari azab neraka. sebetulnya kami menyembah - nya kala di dunia dulu.
dialah yang maha melimpahkan kebaikan, maha penyayang. ” (qs. at - thur: 25 - 28)
ada juga menimpa permasalahan, penduduk surga menginginkan kenikmatan dunia, hingga sebetulnya mereka nanti hendak menginginkan suatu yang lebih baik dari itu. karna penduduk surga yang derajatnya amat rendah, hendak memperoleh 10 kali lipat kenikmatan dunia.
abdullah bin mas’ud mengatakan, “rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,
إِنِّي لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ
رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلاَى
فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى
فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
sebetulnya saya ketahui siapa orang yang amat terakhir dikeluarkan dari neraka dan juga amat terakhir masuk ke surga.
ialah seseorang pria yang keluar dari neraka dengan merangkak. setelah itu allah berfirman kepadanya, “pergilah engkau, masuklah engkau ke surga. ”
dia juga menghadiri surga. namun dia membayangkan kalau surga itu telah penuh. dia berulang dan juga mengatakan, “wahai rabbku, saya menghadiri surga namun kayaknya telah penuh. ”
allah berfirman kepadanya, “pergilah kalian dan juga masuklah surga. ”
dia juga menghadiri surga. namun dia masih membayangkan kalau surga sudah penuh.
setelah itu dia berulang dan juga mengatakan, “wahai rabbku, saya menghadiri surga namun kayaknya sudah penuh. ”
allah berfirman kepadanya, “pergilah kalian dan juga masuklah surga. untukmu surga serupa dunia dan juga 10 kali lipat darinya. ” ataupun “untukmu surga serupa 10 kali lipat kenikmatan dunia. ”
orang tersebut mengatakan, “apakah engkau mengejek ataupun menertawakanku duhaituhanku. sebaliknya engkau merupakan owner semesta alam? ”
ibnu mas’ud mengatakan, “aku memandang rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga nampak gigi geraham dia.
setelah itu dia bersabda, “itulah penunggu surga yang amat rendah derajatnya. ”
(hr. muslim nomor. 272)
apa aja yang di idamkan oleh penduduk surga, mampu mereka miliki.
sebagaimana yang allah kabarkan,
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ ۖ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
di dalam surga itu ada seluruh yang diingini oleh hati dan juga seluruh yang nikmat (ditatap) mata. dan juga kalian kekal di dalamnya. (qs. az - zukhruf : 71).
beberapa hadits menarangkan, kalau penduduk surga berkeinginan buat mempunyai anak dan juga bercocok tanam. seluruh itu mampu mereka raih tanpa butuh menunggu.
dari abu hurairah radhiyallahu’anhu, kalau sesuatu hari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sesuatu hari mengantarkan hadis lagi di sisinya terdapat seseorang arab badui,
أَنَّ رَجُلا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ فِي الزَّرْعِ ( وهذا إخبار عن المستقبل بصيغة الماضي لبيان أنّ الوقوع متحقّق ) فَقَالَ لَهُ أَوَلَسْتَ فِيمَا شِئْتَ قَالَ بَلَى وَلَكِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَزْرَعَ فَأَسْرَعَ وَبَذَرَ فَتَبَادَرَ الطَّرْفَ ( أي سبق لمح البصر ) نَبَاتُهُ وَاسْتِوَاؤُهُ وَاسْتِحْصَادُهُ وَتَكْوِيرُهُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى دُونَكَ يَا ابْنَ آدَمَ فَإِنَّهُ لا يُشْبِعُكَ شَيْءٌ فَقَالَ الاَعْرَابِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ لا تَجِدُ هَذَا إِلا قُرَشِيًّا أَوْ أَنْصَارِيًّا فَإِنَّهُمْ أَصْحَابُ زَرْعٍ فَأَمَّا نَحْنُ فَلَسْنَا بِأَصْحَابِ زَرْعٍ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
terdapat seseorang penduduk surga memohon ijin tuhannya buat bercocok tanam (laporan ini berkaitan dengan masa depan, buat menarangkan kalau perihal serupa ini hendak terjalin, pent). allah berujar, “bukankah kalian sudah memperoleh seluruh yang kau mau ? ! ” orang tersebut menanggapi, “iya, tetapi saya mau bertani. ”
orang itu setelah itu bergegas menabur benih. tidak lama setelah itu tunas benih itu juga berkembang dengan cepatnya. (melebihi cepatnya kedipan mata, pent). pula masa panennya. sampai - sampai dia mampu memperoleh panenan sebesar gunung. allah berfirman kepadanya, “silahkan ambil hai anak adam. kalian ini benar tidak sempat puas.. “
orang arab badui tadi mengatakan, “ya rasulullah, bahwa demikian, tidak hendak kamu temui orang serupa ini kecuali dari quraisy ataupun kalangan anshar. karena mereka hobi bercocok tanam. ada juga kami, tidak suka bercocok tanam. ” rasulullahpun tertawa. (hr. bukhari nomor. 6965).
ibnu hajar berkata, “dari hadis ini terdapat pelajaran, kalau apa juga kemauan duniawi yang di idamkan, di surga mampu tercapai. ” (fathul bari)
dari abu sa’id al - khudri dia berkata, “rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ إِذَا اشْتَهَى الْوَلَدَ فِي الْجَنَّةِ كَانَ حَمْلُهُ وَوَضْعُهُ وَسِنُّهُ فِي سَاعَةٍ كَمَا يَشْتَهِي
“seorang mukmin apabila menginginkan anak di surga, hingga masa isi, menyusui, dan juga berkembang pada umur yang di idamkan, lalu cuma dalam sekejap, serupa sekejapnya kemauan itu timbul. ” (hr. tirmidzi, 2487. abu isa berkata, ” hadis ini hasan gharib, termaktub dalam shahih al - jami’ nomor. 6649).
kita meminta, mudah - mudahan allah menjadikan kita di antara penduduk surga, dengan keberkahan dan juga rahmat - nya.
wallahuta’ala a’lam.
( sumber: konsultasisyariah. com )
apakah penduduk surga nanti ingat ekspedisi hidup yang sempat mereka alamiah di dunia? setelah itu apakah mereka berkeinginan merasakan berulang kenikmatan yang sempat mereka rasakan di dunia?
jawaban:
terdapat uraian dalam al - qur’an kalau penduduk surga hendak mengingat kehidupan yang sempat mereka alamiah dunia ini. sebagaimana yang ada dalam tulisan at - thur.
allah berfirman,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ * فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ * إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
penduduk surga itu silih berhadap - hadapan satu sama lain seraya bertegur sapa. mereka mengatakan, “sesungguhnya kami dulu, sewaktu berposisi di tengah - tengah keluarga kami terasa cemas (hendak azab). hingga allah membagikan karunia kepada kami dan juga memelihara kami dari azab neraka. sebetulnya kami menyembah - nya semenjak dulu. dialah yang maha melimpahkan kebaikan, maha penyayang. ” (qs. at - thur: 25 - 28).
mereka pula ingat orang - orang bejat yang berupaya membikin ragu orang beriman dan mengajak mereka kepada kekafiran.
allah berfirman dalam tulisan as - shoffat,
فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ * يَقُولُ أَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ * أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَدِينُونَ
penduduk surga itu silih berhadap - hadapan satu sama lain sembari bercakap - cakap. berkatalah salah seseorang di antara mereka, “sesungguhnya saya dulu (di dunia) sempat memiliki seseorang sahabat yang mengatakan, “apakah sebetulnya kalian tercantum orang - orang yang membetulkan (hari berbangkit) ? apabila kita telah mati dan juga telah jadi tanah dan juga tulang - belulang, apakah kita betul - betul (hendak dibangkitkan) buat diberi pembalasan? ” (qs. as - shoffat : 50 - 53).
mereka teringat cobaan dan juga kesengsaraan yang sempat mereka alamiah di dunia ini. baik cobaan yang berkenaan dengan diri mereka, kanak - kanak, keluarga dan juga harta mereka.
setelah itu mereka hendak mengatakan dengan penuh sukacita,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَن
“segala puji untuk allah yang telah menyirnakan kesedihan dari kami. ” (qs. fathir : 34).
mereka pula diingatkan tentang kenangan di dunia, dikala mereka memandang buah yang menyamai buah yang biasa mereka makan di dunia, tetapi dimensi dan juga kerasanya berubah.
allah berfirman,
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
tiap kali mereka diberi rezeki buah - buahan dari surga, mereka mengatakan, “inilah rezeki yang dikasih kepada kami dulu di dunia. ” mereka diberi (buah - buahan) yang seragam. (qs. al - baqarah : 25).
mereka pula hendak mengingat doa yang sempat mereka panjatkan di saat - saat sulit. dikala mereka menengadahkan tangan ke langit, meminta supaya amal - amal mereka diterima, diberi taufik buat beramal shalih dan juga dimasukkan ke dalam barisan orang - orang yang memperoleh surga.
allah berfirman,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ * قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ * فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ * إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
dan juga sebagian mereka berhadap - hadapan satu sama lain silih bertegur sapa. mereka mengatakan, “sesungguhnya kami dulu, sewaktu berposisi di tengah - tengah keluarga kami terasa cemas (hendak diazab). hingga allah membagikan karunia kepada kami dan juga melindungi kami dari azab neraka. sebetulnya kami menyembah - nya kala di dunia dulu.
dialah yang maha melimpahkan kebaikan, maha penyayang. ” (qs. at - thur: 25 - 28)
ada juga menimpa permasalahan, penduduk surga menginginkan kenikmatan dunia, hingga sebetulnya mereka nanti hendak menginginkan suatu yang lebih baik dari itu. karna penduduk surga yang derajatnya amat rendah, hendak memperoleh 10 kali lipat kenikmatan dunia.
abdullah bin mas’ud mengatakan, “rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,
إِنِّي لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ
رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلاَى
فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى
فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
sebetulnya saya ketahui siapa orang yang amat terakhir dikeluarkan dari neraka dan juga amat terakhir masuk ke surga.
ialah seseorang pria yang keluar dari neraka dengan merangkak. setelah itu allah berfirman kepadanya, “pergilah engkau, masuklah engkau ke surga. ”
dia juga menghadiri surga. namun dia membayangkan kalau surga itu telah penuh. dia berulang dan juga mengatakan, “wahai rabbku, saya menghadiri surga namun kayaknya telah penuh. ”
allah berfirman kepadanya, “pergilah kalian dan juga masuklah surga. ”
dia juga menghadiri surga. namun dia masih membayangkan kalau surga sudah penuh.
setelah itu dia berulang dan juga mengatakan, “wahai rabbku, saya menghadiri surga namun kayaknya sudah penuh. ”
allah berfirman kepadanya, “pergilah kalian dan juga masuklah surga. untukmu surga serupa dunia dan juga 10 kali lipat darinya. ” ataupun “untukmu surga serupa 10 kali lipat kenikmatan dunia. ”
orang tersebut mengatakan, “apakah engkau mengejek ataupun menertawakanku duhaituhanku. sebaliknya engkau merupakan owner semesta alam? ”
ibnu mas’ud mengatakan, “aku memandang rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga nampak gigi geraham dia.
setelah itu dia bersabda, “itulah penunggu surga yang amat rendah derajatnya. ”
(hr. muslim nomor. 272)
apa aja yang di idamkan oleh penduduk surga, mampu mereka miliki.
sebagaimana yang allah kabarkan,
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ ۖ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
di dalam surga itu ada seluruh yang diingini oleh hati dan juga seluruh yang nikmat (ditatap) mata. dan juga kalian kekal di dalamnya. (qs. az - zukhruf : 71).
beberapa hadits menarangkan, kalau penduduk surga berkeinginan buat mempunyai anak dan juga bercocok tanam. seluruh itu mampu mereka raih tanpa butuh menunggu.
dari abu hurairah radhiyallahu’anhu, kalau sesuatu hari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sesuatu hari mengantarkan hadis lagi di sisinya terdapat seseorang arab badui,
أَنَّ رَجُلا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ فِي الزَّرْعِ ( وهذا إخبار عن المستقبل بصيغة الماضي لبيان أنّ الوقوع متحقّق ) فَقَالَ لَهُ أَوَلَسْتَ فِيمَا شِئْتَ قَالَ بَلَى وَلَكِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَزْرَعَ فَأَسْرَعَ وَبَذَرَ فَتَبَادَرَ الطَّرْفَ ( أي سبق لمح البصر ) نَبَاتُهُ وَاسْتِوَاؤُهُ وَاسْتِحْصَادُهُ وَتَكْوِيرُهُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى دُونَكَ يَا ابْنَ آدَمَ فَإِنَّهُ لا يُشْبِعُكَ شَيْءٌ فَقَالَ الاَعْرَابِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ لا تَجِدُ هَذَا إِلا قُرَشِيًّا أَوْ أَنْصَارِيًّا فَإِنَّهُمْ أَصْحَابُ زَرْعٍ فَأَمَّا نَحْنُ فَلَسْنَا بِأَصْحَابِ زَرْعٍ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
terdapat seseorang penduduk surga memohon ijin tuhannya buat bercocok tanam (laporan ini berkaitan dengan masa depan, buat menarangkan kalau perihal serupa ini hendak terjalin, pent). allah berujar, “bukankah kalian sudah memperoleh seluruh yang kau mau ? ! ” orang tersebut menanggapi, “iya, tetapi saya mau bertani. ”
orang itu setelah itu bergegas menabur benih. tidak lama setelah itu tunas benih itu juga berkembang dengan cepatnya. (melebihi cepatnya kedipan mata, pent). pula masa panennya. sampai - sampai dia mampu memperoleh panenan sebesar gunung. allah berfirman kepadanya, “silahkan ambil hai anak adam. kalian ini benar tidak sempat puas.. “
orang arab badui tadi mengatakan, “ya rasulullah, bahwa demikian, tidak hendak kamu temui orang serupa ini kecuali dari quraisy ataupun kalangan anshar. karena mereka hobi bercocok tanam. ada juga kami, tidak suka bercocok tanam. ” rasulullahpun tertawa. (hr. bukhari nomor. 6965).
ibnu hajar berkata, “dari hadis ini terdapat pelajaran, kalau apa juga kemauan duniawi yang di idamkan, di surga mampu tercapai. ” (fathul bari)
dari abu sa’id al - khudri dia berkata, “rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ إِذَا اشْتَهَى الْوَلَدَ فِي الْجَنَّةِ كَانَ حَمْلُهُ وَوَضْعُهُ وَسِنُّهُ فِي سَاعَةٍ كَمَا يَشْتَهِي
“seorang mukmin apabila menginginkan anak di surga, hingga masa isi, menyusui, dan juga berkembang pada umur yang di idamkan, lalu cuma dalam sekejap, serupa sekejapnya kemauan itu timbul. ” (hr. tirmidzi, 2487. abu isa berkata, ” hadis ini hasan gharib, termaktub dalam shahih al - jami’ nomor. 6649).
kita meminta, mudah - mudahan allah menjadikan kita di antara penduduk surga, dengan keberkahan dan juga rahmat - nya.
wallahuta’ala a’lam.
( sumber: konsultasisyariah. com )