Sebagaimana sudah kita tahu tiap pakar tauhid saat sebelum berhak menggapai pintu gerbang surga diwajibkan melewati tes berat ialah menyeberangi jembatan yang membentang di atas neraka jahannam.
nabi shollallahu ’alaih wa sallam melukiskan jembatan itu bagaikan lebih tipis dari sehelai rambut dan juga lebih tajam dari sebilah pedang.
terdapat mereka yang sukses menyeberanginya, terdapat yang sukses tetapi terluka kena sabetan duri - duri dan juga besi - besi kait yang merobek sebagian anggota badannya sedangkan terdapat yang kandas sampai - sampai terjatuh dan juga terjerembab dengan mukanya terlebih dulu masuk ke dalam api menyala - nyala neraka jahannam.
وَلِجَهَنَّمَ جِسْرٌ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يَأْخُذُونَ مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ رَبِّ سَلِّمْ رَبِّ سَلِّمْ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ وَمُكَوَّرٌ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ
“dan neraka jahannam itu mempunyai jembatan yang lebih tipis dari rambut dan juga lebih tajam dari pedang. di atasnya terdapat besi - besi yang berpengait dan juga duri - duri yang mengambil siapa aja yang dikehendaki allah. dan juga manusia di atas jembatan itu terdapat yang (melintas) laksana kedipan mata, terdapat yang laksana kilat dan juga terdapat yang laksana angin, terdapat yang laksana kuda yang berlari kencang dan juga terdapat yang laksana onta berjalan. dan juga para malaikat mengatakan: ”rabbi sallim. rabbi sallim. ” (”ya allah, selamatkanlah. selamatkanlah. ”) hingga terdapat yang selamat, terdapat yang tercabik - cabik kemudian diselamatkan dan juga pula terdapat yang digulung dalam neraka di atas mukanya. ” (hr. ahmad 23649)
tiap orang yang mengaku beriman sudah benda tentu berharap pribadinya masuk ke dalam kalangan mereka yang selamat menyeberanginya sampai - sampai berhak masuk surga dan juga dijauhkan dari azab api neraka.
tetapi pertanyaannya yakni gimana perihal itu dapat tercapai? apa syarat - syarat supaya seseorang mukmin berhak menikmati kesuksesan tersebut? sesungguhnya dalam hadits lain nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah mengisyaratkan sebagian jawabannya.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْعُو النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِهِمْ سِتْرًا مِنْهُ عَلَى عِبَادِهِ، وَأَمَّا عِنْدَ الصِّرَاطِ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي كُلَّ مُؤْمِنٍ نُورًا، وَكُلَّ مُؤْمِنَةٍ نُورًا، وَكُلَّ مُنَافِقٍ نُورًا، فَإِذَا اسْتَوَوْا عَلَى الصِّرَاطِ سَلَبَ اللَّهُ نُورَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ، فَقَالَ الْمُنَافِقُونَ انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ وَقَالَ الْمُؤْمِنُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنا فَلا يَذْكُرُ عِنْدَ ذَلِكَ أَحَدٌ أَحَدًا
“allah hendak memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama - nama mereka terdapat gorden penghalang dari - nya. ada juga di atas jembatan allah membagikan sinar kepada tiap orang beriman dan juga orang munafiq. apabila mereka telah berposisi di tengah jembatan, allah - pun lekas merampas sinar orang - orang munafiq. mereka menyeru kepada orang - orang beriman: ”tunggulah kami biar kami mampu mengambil sebagian dari sinar kalian. ” (qs al - hadid ayat 13) dan juga berdoalah orang - orang beriman: ”ya rabb kami, sempurnakanlah buat kami sinar kami. ” (qs at - tahrim ayat 8) kala seperti itu tiap orang tidak hendak ingat teman . ” (hr. thabrani 11079)
di antara solusinya yakni seseorang mukmin mesti mengupayakan supaya pribadinya nanti mempunyai cukup sinar supaya sanggup menyeberangi kegelapan dan juga panasnya neraka.
karena pada dikala hendak menyeberangi jembatan tersebut tiap orang dibekali allah sinar supaya sanggup memandang jalur yang lagi ditelusurinya di atas jembatan tersebut.
dan juga apabila dia tercantum mukmin sejati sinar yang diterimanya itu hendak setia menemani dan juga menyinari pribadinya sejauh penyeberangan itu sampai hingga ke ujung menjelang pintu surga.
tetapi bila dia tercantum orang yang imannya bermasalah lantaran begitu banyak dosanya, terlebih bahwa dia tercantum orang munafik, hingga di tengah ekspedisi menyeberangi jembatan allah seketika padamkan sinar yang menemaninya sampai - sampai dia dibiarkan dalam kegelapan dan juga dampaknya dia jadi tersesat dan juga terjatuh ke dalam api neraka.
begitu sinar orang - orang munafik itu tiba - tiba dipadamkan allah, hingga mereka hendak berteriak panik dan juga meminta kepada orang - orang beriman sejati supaya dipecah sebagian sinar yang setia menemani mukmin sejati itu. begitu cerminan seram yang dengan jelas dijabarkan allah di dalam ayat - ayat berikut ini:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌيَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُواانْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًافَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِالْعَذَابُ يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْأَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىجَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلَامِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
”siapakah yang ingin meminjamkan kepada allah pinjaman yang baik, hingga allah hendak melipat - gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan juga ia hendak mendapatkan pahala yang banyak, (ialah) pada hari kala kalian memandang orang mu’min pria dan juga wanita, lagi sinar mereka bersinar di hadapan dan juga di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka) : “pada hari ini terdapat berita gembira untukmu, (ialah) surga yang mengalir di bawahnya sungai - sungai yang kalian kekal di dalamnya. seperti itu keberuntungan yang banyak. pada hari kala orang - orang munafik pria dan juga wanita mengatakan kepada orang - orang yang beriman: “tunggulah kami biar kami mampu mengambil sebahagian dari cahayamu”. dikatakan (kepada mereka) : “kembalilah kalian ke balik dan juga carilah seorang diri sinar (untukmu) ”. kemudian diadakan di antara mereka bilik yang memiliki pintu. di sebelah dalamnya terdapat rahmat dan juga di sebelah luarnya dari sana terdapat siksa. orang - orang munafik itu memanggil mereka (orang - orang mu’min) seraya mengatakan: “bukankah kami dulu bersama - sama dengan kalian? ” mereka menanggapi: “benar, namun kalian mencelakakan dirimu seorang diri dan juga menunggu (kehancuran kami) dan juga kalian ragu - ragu dan ditipu oleh angan - angan kosong sampai - sampai datanglah ketetapan allah; dan juga kalian telah ditipu terhadap allah oleh (syaitan) yang sangat penipu. hingga pada hari ini tidak diterima tebusan dari kalian dan juga tidak pula dari orang - orang kafir. tempat kalian yakni neraka. dialah tempat berlindungmu. dan juga ia merupakan sejahat - jahat tempat berulang. ” (qs. al - hadid [57] : 11 - 15)
kemudian apakah amal perbuatan yang hendak menimbulkan seseorang mukmin mempunyai cukup sinar buat sukses menyeberangi jembatan itu? nyatanya, di antara lain yakni intensitas seseorang mukmin buat bertaubat dari dosa - dosa yang sepanjang ini ia kerjakan.
inilah yang diucap dengan kegiatan taubatan nasuhan (taubat yang murni). taubatan nasuha inilah yang hendak menyebebkan seseorang mukmin mendapatkan sinar yang disempurnakan buat sukses menyeberangi jambatan neraka.
bukan taubat musiman alias taubat yang tidak menimbulkan seorang betul - betul meninggalkan perbuatan dosa yang dikerjakannya. perhatikanlah ayat allah berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
”hai orang - orang yang beriman, bertaubatlah kepada allah dengan taubatan nasuhan (taubat yang semurni - murninya) , mudah - mudahan tuhan kalian hendak menghapus kesalahan - kesalahanmu dan juga memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai - sungai, pada hari kala allah tidak menghinakan nabi dan juga orang - orang yang beriman berbarengan dengan ia; lagi sinar mereka memancar di hadapan dan juga di sebelah kanan mereka, sembari mereka berkata: “ya tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami sinar kami dan juga ampunilah kami; sebetulnya engkau maha kuasa atas seluruh sesuatu”. (qs. at - tahrim [66] : 8)
al - hakim meriwayatkan dari ibnu mas’ud, dari nabi shollallahu ’alaih wa sallam, dia bersabda: ”shirath itu setajam pedang dan juga amat menggelincirkan. ”
dia melanjutkan: ”lalu mereka melintas setimpal dengan sinar yang mereka miliki. hingga di antara mereka terdapat yang melintas sedini meteor, terdapat pula yang melintas sedini kedipan mata, terdapat pula yang melintas sedini angin, terdapat pula yang melintas serupa orang berlari, dan juga terdapat pula yang berjalan dengan kilat. mereka melintas setimpal amal perbuatan mereka, sampai tibalah dikala orang yang cahayanya terdapat di jari jempol kedua kakinya melintas, satu tangannya jatuh, dan juga satu tangannya lagi menggantung, satu kakinya jatuh dan juga satu kakinya lagi menggantung, kedua sisinya terserang api neraka. ”
kedua, seseorang mukmin hendak dipastikan mempunyai cukup sinar dikala menyeberangi jembatan di atas neraka bila dia giat berjalan ke masjid dalam kegelapan buat menegakkan sholat wajibnya semata mau mencapai keridhaan allah. nabi bersabda:
بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“berilah laporan gembira kepada orang - orang yang berjalan mengarah masjid - masjid dalam kegelapan dengan sinar yang sempurna pada hari kiamat. ” (hr. ibnu majah 773)
nabi shollallahu ’alaih wa sallam acapkali kala berjalan mengarah ke masjid berdoa dengan doa bagaikan berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًاوَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِنُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
“ya allah jadikanlah sinar dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, di sebelah kananku, di sebelah kiriku, di sebelah atasku, di sebelah bawahku, di depanku, di belakangku dan juga jadikanlah saya bercahaya. ” (hr. bukhari 5841)
ketiga, seseorang mukmin hendak sukses menyeberangi jembatan neraka apabila dia melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang munafik.
dan juga kebalikannya barangsiapa yang mengucapkan perkataan kurang baik buat mencemarkan seseorang muslim, hingga allah hendak menghukumnya dalam wujud dia ditahan di atas jembatan neraka sampai dosa perkataannya jadi bersih.
مَنْ حَمَى مُؤْمِنًا مِنْ مُنَافِقٍ أُرَاهُ قَالَ بَعَثَ اللَّهُ مَلَكًا يَحْمِيلَحْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَمَنْ رَمَى مُسْلِمًا بِشَيْءٍ يُرِيدُشَيْنَهُ بِهِ حَبَسَهُ اللَّهُ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
“barangsiapa melindungi seseorang mukmin dari kejahatan orang munafik, allah hendak mengutus malaikat buat melindungi daging orang itu –pada hari kiamat– dari neraka jahannam. barangsiapa menuduh seseorang muslim dengan tujuan mau mencemarkannya, hingga allah hendak menahannya di atas jembatan neraka jahannam sampai orang itu dibersihkan dari dosa perkataan buruknya. ” (hr. abu dawud 4239)
saudaraku, begitu kita seluruh amat memerlukan sinar yang memadai buat menyeberangi jembatan neraka dengan selamat. mudah - mudahan allah masukkan kita berbarengan ke dalam kalangan mukmin sejati. mudah - mudahan allah bereskan hati kita berbarengan dari penyakit kemunafikan.
karena kemunafikan hendak menimbulkan sinar seorang seketika padam dikala menyeberangi jembatan neraka sampai - sampai dia jadi tergelincir kemudian jatuh ke dalam api neraka yang menyala - nyala. na’udzubillahi min dzalika…!
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنَ النِّفَاق وَ اَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاء وَ أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِب وَ أَعْيُنَنَا مِنَ الخِْيَانَة إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُن وَ مَا تُخْفِ الصُّدُور
ya allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, dan juga ‘amal perbuatan kami dari riya dan juga lisan kami dari dusta dan pemikiran mata kami dari khianat. sebetulnya engkau maha ketahui khianat pemikiran mata dan juga apa yang dirahasiakan hati.
( sumber: eramuslim. com )
nabi shollallahu ’alaih wa sallam melukiskan jembatan itu bagaikan lebih tipis dari sehelai rambut dan juga lebih tajam dari sebilah pedang.
terdapat mereka yang sukses menyeberanginya, terdapat yang sukses tetapi terluka kena sabetan duri - duri dan juga besi - besi kait yang merobek sebagian anggota badannya sedangkan terdapat yang kandas sampai - sampai terjatuh dan juga terjerembab dengan mukanya terlebih dulu masuk ke dalam api menyala - nyala neraka jahannam.
وَلِجَهَنَّمَ جِسْرٌ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يَأْخُذُونَ مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَالنَّاسُ عَلَيْهِ كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ رَبِّ سَلِّمْ رَبِّ سَلِّمْ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ وَمُكَوَّرٌ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ
“dan neraka jahannam itu mempunyai jembatan yang lebih tipis dari rambut dan juga lebih tajam dari pedang. di atasnya terdapat besi - besi yang berpengait dan juga duri - duri yang mengambil siapa aja yang dikehendaki allah. dan juga manusia di atas jembatan itu terdapat yang (melintas) laksana kedipan mata, terdapat yang laksana kilat dan juga terdapat yang laksana angin, terdapat yang laksana kuda yang berlari kencang dan juga terdapat yang laksana onta berjalan. dan juga para malaikat mengatakan: ”rabbi sallim. rabbi sallim. ” (”ya allah, selamatkanlah. selamatkanlah. ”) hingga terdapat yang selamat, terdapat yang tercabik - cabik kemudian diselamatkan dan juga pula terdapat yang digulung dalam neraka di atas mukanya. ” (hr. ahmad 23649)
tiap orang yang mengaku beriman sudah benda tentu berharap pribadinya masuk ke dalam kalangan mereka yang selamat menyeberanginya sampai - sampai berhak masuk surga dan juga dijauhkan dari azab api neraka.
tetapi pertanyaannya yakni gimana perihal itu dapat tercapai? apa syarat - syarat supaya seseorang mukmin berhak menikmati kesuksesan tersebut? sesungguhnya dalam hadits lain nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah mengisyaratkan sebagian jawabannya.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْعُو النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِهِمْ سِتْرًا مِنْهُ عَلَى عِبَادِهِ، وَأَمَّا عِنْدَ الصِّرَاطِ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي كُلَّ مُؤْمِنٍ نُورًا، وَكُلَّ مُؤْمِنَةٍ نُورًا، وَكُلَّ مُنَافِقٍ نُورًا، فَإِذَا اسْتَوَوْا عَلَى الصِّرَاطِ سَلَبَ اللَّهُ نُورَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ، فَقَالَ الْمُنَافِقُونَ انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ وَقَالَ الْمُؤْمِنُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنا فَلا يَذْكُرُ عِنْدَ ذَلِكَ أَحَدٌ أَحَدًا
“allah hendak memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama - nama mereka terdapat gorden penghalang dari - nya. ada juga di atas jembatan allah membagikan sinar kepada tiap orang beriman dan juga orang munafiq. apabila mereka telah berposisi di tengah jembatan, allah - pun lekas merampas sinar orang - orang munafiq. mereka menyeru kepada orang - orang beriman: ”tunggulah kami biar kami mampu mengambil sebagian dari sinar kalian. ” (qs al - hadid ayat 13) dan juga berdoalah orang - orang beriman: ”ya rabb kami, sempurnakanlah buat kami sinar kami. ” (qs at - tahrim ayat 8) kala seperti itu tiap orang tidak hendak ingat teman . ” (hr. thabrani 11079)
di antara solusinya yakni seseorang mukmin mesti mengupayakan supaya pribadinya nanti mempunyai cukup sinar supaya sanggup menyeberangi kegelapan dan juga panasnya neraka.
karena pada dikala hendak menyeberangi jembatan tersebut tiap orang dibekali allah sinar supaya sanggup memandang jalur yang lagi ditelusurinya di atas jembatan tersebut.
dan juga apabila dia tercantum mukmin sejati sinar yang diterimanya itu hendak setia menemani dan juga menyinari pribadinya sejauh penyeberangan itu sampai hingga ke ujung menjelang pintu surga.
tetapi bila dia tercantum orang yang imannya bermasalah lantaran begitu banyak dosanya, terlebih bahwa dia tercantum orang munafik, hingga di tengah ekspedisi menyeberangi jembatan allah seketika padamkan sinar yang menemaninya sampai - sampai dia dibiarkan dalam kegelapan dan juga dampaknya dia jadi tersesat dan juga terjatuh ke dalam api neraka.
begitu sinar orang - orang munafik itu tiba - tiba dipadamkan allah, hingga mereka hendak berteriak panik dan juga meminta kepada orang - orang beriman sejati supaya dipecah sebagian sinar yang setia menemani mukmin sejati itu. begitu cerminan seram yang dengan jelas dijabarkan allah di dalam ayat - ayat berikut ini:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌيَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُواانْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًافَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِالْعَذَابُ يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْأَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىجَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَلَامِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
”siapakah yang ingin meminjamkan kepada allah pinjaman yang baik, hingga allah hendak melipat - gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan juga ia hendak mendapatkan pahala yang banyak, (ialah) pada hari kala kalian memandang orang mu’min pria dan juga wanita, lagi sinar mereka bersinar di hadapan dan juga di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka) : “pada hari ini terdapat berita gembira untukmu, (ialah) surga yang mengalir di bawahnya sungai - sungai yang kalian kekal di dalamnya. seperti itu keberuntungan yang banyak. pada hari kala orang - orang munafik pria dan juga wanita mengatakan kepada orang - orang yang beriman: “tunggulah kami biar kami mampu mengambil sebahagian dari cahayamu”. dikatakan (kepada mereka) : “kembalilah kalian ke balik dan juga carilah seorang diri sinar (untukmu) ”. kemudian diadakan di antara mereka bilik yang memiliki pintu. di sebelah dalamnya terdapat rahmat dan juga di sebelah luarnya dari sana terdapat siksa. orang - orang munafik itu memanggil mereka (orang - orang mu’min) seraya mengatakan: “bukankah kami dulu bersama - sama dengan kalian? ” mereka menanggapi: “benar, namun kalian mencelakakan dirimu seorang diri dan juga menunggu (kehancuran kami) dan juga kalian ragu - ragu dan ditipu oleh angan - angan kosong sampai - sampai datanglah ketetapan allah; dan juga kalian telah ditipu terhadap allah oleh (syaitan) yang sangat penipu. hingga pada hari ini tidak diterima tebusan dari kalian dan juga tidak pula dari orang - orang kafir. tempat kalian yakni neraka. dialah tempat berlindungmu. dan juga ia merupakan sejahat - jahat tempat berulang. ” (qs. al - hadid [57] : 11 - 15)
kemudian apakah amal perbuatan yang hendak menimbulkan seseorang mukmin mempunyai cukup sinar buat sukses menyeberangi jembatan itu? nyatanya, di antara lain yakni intensitas seseorang mukmin buat bertaubat dari dosa - dosa yang sepanjang ini ia kerjakan.
inilah yang diucap dengan kegiatan taubatan nasuhan (taubat yang murni). taubatan nasuha inilah yang hendak menyebebkan seseorang mukmin mendapatkan sinar yang disempurnakan buat sukses menyeberangi jambatan neraka.
bukan taubat musiman alias taubat yang tidak menimbulkan seorang betul - betul meninggalkan perbuatan dosa yang dikerjakannya. perhatikanlah ayat allah berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
”hai orang - orang yang beriman, bertaubatlah kepada allah dengan taubatan nasuhan (taubat yang semurni - murninya) , mudah - mudahan tuhan kalian hendak menghapus kesalahan - kesalahanmu dan juga memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai - sungai, pada hari kala allah tidak menghinakan nabi dan juga orang - orang yang beriman berbarengan dengan ia; lagi sinar mereka memancar di hadapan dan juga di sebelah kanan mereka, sembari mereka berkata: “ya tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami sinar kami dan juga ampunilah kami; sebetulnya engkau maha kuasa atas seluruh sesuatu”. (qs. at - tahrim [66] : 8)
al - hakim meriwayatkan dari ibnu mas’ud, dari nabi shollallahu ’alaih wa sallam, dia bersabda: ”shirath itu setajam pedang dan juga amat menggelincirkan. ”
dia melanjutkan: ”lalu mereka melintas setimpal dengan sinar yang mereka miliki. hingga di antara mereka terdapat yang melintas sedini meteor, terdapat pula yang melintas sedini kedipan mata, terdapat pula yang melintas sedini angin, terdapat pula yang melintas serupa orang berlari, dan juga terdapat pula yang berjalan dengan kilat. mereka melintas setimpal amal perbuatan mereka, sampai tibalah dikala orang yang cahayanya terdapat di jari jempol kedua kakinya melintas, satu tangannya jatuh, dan juga satu tangannya lagi menggantung, satu kakinya jatuh dan juga satu kakinya lagi menggantung, kedua sisinya terserang api neraka. ”
kedua, seseorang mukmin hendak dipastikan mempunyai cukup sinar dikala menyeberangi jembatan di atas neraka bila dia giat berjalan ke masjid dalam kegelapan buat menegakkan sholat wajibnya semata mau mencapai keridhaan allah. nabi bersabda:
بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“berilah laporan gembira kepada orang - orang yang berjalan mengarah masjid - masjid dalam kegelapan dengan sinar yang sempurna pada hari kiamat. ” (hr. ibnu majah 773)
nabi shollallahu ’alaih wa sallam acapkali kala berjalan mengarah ke masjid berdoa dengan doa bagaikan berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًاوَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِنُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
“ya allah jadikanlah sinar dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, di sebelah kananku, di sebelah kiriku, di sebelah atasku, di sebelah bawahku, di depanku, di belakangku dan juga jadikanlah saya bercahaya. ” (hr. bukhari 5841)
ketiga, seseorang mukmin hendak sukses menyeberangi jembatan neraka apabila dia melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang munafik.
dan juga kebalikannya barangsiapa yang mengucapkan perkataan kurang baik buat mencemarkan seseorang muslim, hingga allah hendak menghukumnya dalam wujud dia ditahan di atas jembatan neraka sampai dosa perkataannya jadi bersih.
مَنْ حَمَى مُؤْمِنًا مِنْ مُنَافِقٍ أُرَاهُ قَالَ بَعَثَ اللَّهُ مَلَكًا يَحْمِيلَحْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَمَنْ رَمَى مُسْلِمًا بِشَيْءٍ يُرِيدُشَيْنَهُ بِهِ حَبَسَهُ اللَّهُ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
“barangsiapa melindungi seseorang mukmin dari kejahatan orang munafik, allah hendak mengutus malaikat buat melindungi daging orang itu –pada hari kiamat– dari neraka jahannam. barangsiapa menuduh seseorang muslim dengan tujuan mau mencemarkannya, hingga allah hendak menahannya di atas jembatan neraka jahannam sampai orang itu dibersihkan dari dosa perkataan buruknya. ” (hr. abu dawud 4239)
saudaraku, begitu kita seluruh amat memerlukan sinar yang memadai buat menyeberangi jembatan neraka dengan selamat. mudah - mudahan allah masukkan kita berbarengan ke dalam kalangan mukmin sejati. mudah - mudahan allah bereskan hati kita berbarengan dari penyakit kemunafikan.
karena kemunafikan hendak menimbulkan sinar seorang seketika padam dikala menyeberangi jembatan neraka sampai - sampai dia jadi tergelincir kemudian jatuh ke dalam api neraka yang menyala - nyala. na’udzubillahi min dzalika…!
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنَ النِّفَاق وَ اَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاء وَ أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِب وَ أَعْيُنَنَا مِنَ الخِْيَانَة إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُن وَ مَا تُخْفِ الصُّدُور
ya allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, dan juga ‘amal perbuatan kami dari riya dan juga lisan kami dari dusta dan pemikiran mata kami dari khianat. sebetulnya engkau maha ketahui khianat pemikiran mata dan juga apa yang dirahasiakan hati.
( sumber: eramuslim. com )