Salah satu amalan yang pula jadi fakta kecintaan umat muslim kepada nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan dengan bershalawat. terlebih lagi allah dan juga para malaikat juga bershalawat dengan triknya tiap - tiap buat junjungan alam tersebut.
sebetulnya shalawat dapat diucapkan kapan aja yang kita sanggup. tetapi nyatanya terdapat sebagian waktu tersadu buat mengucapkannya, sebagaimana yang tertera dalam hadist.
berikut merupakan 7 waktu tersadu buat bershalawat kepada nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
1. kala merambah masjid
tidak banyak yang ketahui kalau salah satu waktu tersadu buat bershalawat merupakan kala masuk dalam masjid. perihal ini setimpal dengan hadist dari fathimah radhiyallahu ‘anha:
“biasanya, kala rasulullah shallallahu’alaihi wasallam masuk ke dalam masjid dia bershalawat setelah itu mengucapkan: rabbighfirli dzunubi waftahli abwaaba rahmatik (ya allah, ampunilah dosa - dosaku, dan juga bukalah untukku pintu - pintu rahmat - mu) , ” (hr. at tirmidzi)
2. kala keluar dari masjid
tidak cuma dikala masuk masjid, tetapi keluar dari masjid juga diajarkan buat bershalawat.
dari fathimah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan: “dan kala dia keluar dari masjid, dia bershalawat kemudian mengucapkan: rabbighfirli dzunubi, waftahlii abwaaba fadhlik (ya allah, ampunilah dosa - dosaku, dan juga bukalah untukku pintu - pintu keutamaan - mu) , ” (hr. at tirmidzi)
3. dikala tasyahud dalam shalat
dalam tasyahud juga diajarkan buat bershalawat dan juga seluruh muslim sudah melaksanakan perihal tersebut entah dikala shalat harus ataupun sunnah.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mendengar seseorang lelaki yang berdoa dalam shalatnya tanpa mengagungkan allah dan juga tanpa bershalawat. dia juga mengatakan: ‘orang ini sangat tergesa - gesa’. rasulullah kemudian memanggil lelaki tersebut kemudian menasihatinya: ‘jika salah seseorang diantara kamu berdoa mulailah dengan mengagungkanlah allah, kemudian menyanjung allah, setelah itu bershalawatlah, barulah sehabis itu berdoa apa yang dia inginkan‘, ” (hr. abu daud)
4. kala melaksanakan shalat jenazah
kala melakukan shalat jenazah, umat muslim pula diajarkan buat bershalawat kepada rasulullah, sebagaimana yang tertera dalam riwayat imam abdur rozzaq.
“azzuhri mengatakan: saya mendengar abu umamah bin suhail bin hanif mengatakan ibnu musayyab: sunnah dalam shalat jenazah merupakan takbir setelah itu membaca ayat al - qur’an, setelah itu mengkhususkan do’a buat mayat, dan juga tidak membaca (ayat al - qur’an) melainkan pada takbir yang kesatu, setelah itu salam dari sebelah kanan. ibnu juraij mengatakan: ibnu shihab mengatakan: pembacaan (ayat al - qur’an) pada shalat mayit pada takbir kesatu. ”
5. kala diucap ataupun mendengar nama rasulullah
sudah jadi perihal yang biasa untuk sebagian umat muslim buat bershalawat kala mendengar ataupun mengucapkan nama rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. terlebih lagi orang yang tidak mengucapkan shalawat pada waktu tersebut dikira bagaikan orang pelit.
rasulullah shallallahu “alaihi wasallam bersabda, “orang pelit itu merupakan orang yang kala diucap namaku dia enggan bershalawat, ” (hr. at tirmidzi)
6. kala tuntas mencermati adzan
tidak tidak sering dikenal pula kalau waktu tersadu buat bershalawat salah satunya merupakan kala tuntas mencermati adzan.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “jika kamu mencermati muadzin mengumandangkan adzan, ucapkanlah apa yang dia ucapkan. setelah itu bershalawatlah kepadaku. karna tiap seorang bershalawat kepadaku, allah hendak bershalawat kepadanya 10 kali, ” (hr. muslim, nomor. 384).
7. dikala melaksanakan dzikir pagi dan juga sore
dzikir jadi rutinitas umat muslim yang wajib dicoba tiap waktu paling utama dikala pagi dan juga sore hari. tidak hanya mengagungkan dan juga menyanjung allah, umat muslim pula diajarkan buat bershalawat kepada nabi lantaran besarnya balasan di akhirat nanti.
“barangsiapa bershalawat kepadaku kala pagi dan juga kala sore tiap - tiap 10 kali, dia hendak memperoleh syafa’atku nanti di hari kiamat, ” (dihasankan oleh (AL) mundziri dalam targhib wat tarhib, 1/314, pula oleh (AL) haitsami dalam majma’ az zawaid, 10/123).
( sumber: https:// hikmahmuslimahmu. blogspot. com/2017/06/ingin-mendapat-keberkahan-ini-waktu. html )
sebetulnya shalawat dapat diucapkan kapan aja yang kita sanggup. tetapi nyatanya terdapat sebagian waktu tersadu buat mengucapkannya, sebagaimana yang tertera dalam hadist.
berikut merupakan 7 waktu tersadu buat bershalawat kepada nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
1. kala merambah masjid
tidak banyak yang ketahui kalau salah satu waktu tersadu buat bershalawat merupakan kala masuk dalam masjid. perihal ini setimpal dengan hadist dari fathimah radhiyallahu ‘anha:
“biasanya, kala rasulullah shallallahu’alaihi wasallam masuk ke dalam masjid dia bershalawat setelah itu mengucapkan: rabbighfirli dzunubi waftahli abwaaba rahmatik (ya allah, ampunilah dosa - dosaku, dan juga bukalah untukku pintu - pintu rahmat - mu) , ” (hr. at tirmidzi)
2. kala keluar dari masjid
tidak cuma dikala masuk masjid, tetapi keluar dari masjid juga diajarkan buat bershalawat.
dari fathimah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan: “dan kala dia keluar dari masjid, dia bershalawat kemudian mengucapkan: rabbighfirli dzunubi, waftahlii abwaaba fadhlik (ya allah, ampunilah dosa - dosaku, dan juga bukalah untukku pintu - pintu keutamaan - mu) , ” (hr. at tirmidzi)
3. dikala tasyahud dalam shalat
dalam tasyahud juga diajarkan buat bershalawat dan juga seluruh muslim sudah melaksanakan perihal tersebut entah dikala shalat harus ataupun sunnah.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mendengar seseorang lelaki yang berdoa dalam shalatnya tanpa mengagungkan allah dan juga tanpa bershalawat. dia juga mengatakan: ‘orang ini sangat tergesa - gesa’. rasulullah kemudian memanggil lelaki tersebut kemudian menasihatinya: ‘jika salah seseorang diantara kamu berdoa mulailah dengan mengagungkanlah allah, kemudian menyanjung allah, setelah itu bershalawatlah, barulah sehabis itu berdoa apa yang dia inginkan‘, ” (hr. abu daud)
4. kala melaksanakan shalat jenazah
kala melakukan shalat jenazah, umat muslim pula diajarkan buat bershalawat kepada rasulullah, sebagaimana yang tertera dalam riwayat imam abdur rozzaq.
“azzuhri mengatakan: saya mendengar abu umamah bin suhail bin hanif mengatakan ibnu musayyab: sunnah dalam shalat jenazah merupakan takbir setelah itu membaca ayat al - qur’an, setelah itu mengkhususkan do’a buat mayat, dan juga tidak membaca (ayat al - qur’an) melainkan pada takbir yang kesatu, setelah itu salam dari sebelah kanan. ibnu juraij mengatakan: ibnu shihab mengatakan: pembacaan (ayat al - qur’an) pada shalat mayit pada takbir kesatu. ”
5. kala diucap ataupun mendengar nama rasulullah
sudah jadi perihal yang biasa untuk sebagian umat muslim buat bershalawat kala mendengar ataupun mengucapkan nama rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. terlebih lagi orang yang tidak mengucapkan shalawat pada waktu tersebut dikira bagaikan orang pelit.
rasulullah shallallahu “alaihi wasallam bersabda, “orang pelit itu merupakan orang yang kala diucap namaku dia enggan bershalawat, ” (hr. at tirmidzi)
6. kala tuntas mencermati adzan
tidak tidak sering dikenal pula kalau waktu tersadu buat bershalawat salah satunya merupakan kala tuntas mencermati adzan.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “jika kamu mencermati muadzin mengumandangkan adzan, ucapkanlah apa yang dia ucapkan. setelah itu bershalawatlah kepadaku. karna tiap seorang bershalawat kepadaku, allah hendak bershalawat kepadanya 10 kali, ” (hr. muslim, nomor. 384).
7. dikala melaksanakan dzikir pagi dan juga sore
dzikir jadi rutinitas umat muslim yang wajib dicoba tiap waktu paling utama dikala pagi dan juga sore hari. tidak hanya mengagungkan dan juga menyanjung allah, umat muslim pula diajarkan buat bershalawat kepada nabi lantaran besarnya balasan di akhirat nanti.
“barangsiapa bershalawat kepadaku kala pagi dan juga kala sore tiap - tiap 10 kali, dia hendak memperoleh syafa’atku nanti di hari kiamat, ” (dihasankan oleh (AL) mundziri dalam targhib wat tarhib, 1/314, pula oleh (AL) haitsami dalam majma’ az zawaid, 10/123).
( sumber: https:// hikmahmuslimahmu. blogspot. com/2017/06/ingin-mendapat-keberkahan-ini-waktu. html )