Nabi muhammad shalallahu’alaihi wasallam merupakan penutup para nabi terdahulu. ajaran dia menyempurnakan ajaran para nabi dan juga rasul sebelumnya. tidak diragukan lagi rasulullah salallahu’alaihi wa sallam merupakan suri tauladan tersadu ummat manusia.
dimana allah azza wa jalla seorang diri yang menyanjung akhaknya. hidupnya dia dihabiskan buat berdakwah dan juga menyebarkan islam ke segala penjuru dunia dan juga berjuang buat ummatnya.
sampai tidak heran hingga 14 abad pasca kematian rasulullah salallahu’alaihi wa sallam dia masih begitu dikenang dan juga dicintai oleh ummatnya.
baiklah, saat sebelum melanjutkan informasi ini terdapat baiknya ayo kita mengirimkan sholawat kepada dia shallahu’alaihi wa sallam. mudah - mudahan dengan banyak - banyak bersalawat untuknya kita diberi syafa’at di yaul akhir nanti. aamin ya robbal ‘alamin.
serupa yang admin katakan diatas, kalau nabi muhammad shalallahu’alaihi wa sallah merupakan sebaik - baik manusia dan juga makhluk yang allah azza wa jalla mengadakan.
tidak diragukan lagi dia merupakan orang yang tentu masuk syurga. kemudian bagaimanakah cerita kematian dan juga sakaratul maut dia shalallahu ‘alaihi wasallam? berikut ini pemaparannya.
serupa dilansir dari almanhaj, keadaan universal proses pencabutan nyawa seseorang mukmin gampang lagi ringan. tetapi kadang - kadang derita sakarul maut pula mendera sebagian orang sholeh.
tujuannya buat menghapus dosa - dosa dan juga pula mengangkut perannya. sebagaimana yang dirasakan rasulullah. dia shallallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut serupa diungkapkan bukhari dalam hadits ‘aisyah dan juga yang lain dibawah ini:
imam bukhari meriwayatkan dari ‘aisyah radhiyallahu ‘anhuma, dia menceritakan (menjelang ajal menjemput nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ
“bahwa di hadapan rasulullah terdapat satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. dia memasukkan tangan ke dalamnya dan juga membilas wajah dengannya seraya mengatakan: “laa ilaaha illa allah. sebetulnya kematian mempunyai sakaratul maut”. dan juga dia menegakkan tangannya dan juga mengatakan: “menuju rafiqil a’la”. hingga kesimpulannya nyawa dia tercabut dan juga tangannya melemas”
dari anas radhiyallahu anhu, mengatakan:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته. اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ
“tatkala keadaan nabi kian memburuk, fathimah mengatakan: “alangkah berat penderitaanmu ayahku”. dia menanggapi: “tidak terdapat penderitaan atas ayahmu sehabis hari in” [al hadits]
bagi angkatan laut (AL) qurthubi dahsyatnya kematian dan juga sakaratul maut yang mengenai para nabi, hingga memiliki khasiat:
kesatu:
biar orang - orang mengenali kandungan sakitnya kematian dan juga dia (sakaratul maut) tidak kasat mata. kadangkala terdapat seorang memandang teman yang hendak wafat. tidak terdapat gerakan ataupun keguncangan.
nampak ruh keluar dengan gampang. sampai - sampai dia berfikir, masalah ini (sakaratul maut) ringan. dia tidak mengenali apa yang terjalin pada mayat (sesungguhnya).
tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi allah, dan juga kemudahannya buat sebagian mereka, hingga orang hendak percaya dengan kepedihan kematian yang hendak dia rasakan dan juga dialami mayit secara absolut, bersumber pada laporan dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid.
kedua:
bisa jadi hendak terbetik di benak sebagian orang, mereka merupakan para pacar allah dan juga para nabi dan juga rasul - nya, kenapa hadapi kesengsaraan yang berat ini?. sementara itu allah sanggup meringankannya untuk mereka?
jawabnya, kalau orang yang amat berat ujiannya di dunia merupakan para nabi setelah itu orang yang menyamai mereka dan juga orang yang terus menjadi mirip dengan mereka serupa dikatakan nabi kita.
hadits ini dikeluarkan bukhari dan juga yang lain. allah mau menguji mereka buat memenuhi keutamaan dan juga kenaikan derajat mereka di sisi - nya.
ini bukan suatu aib untuk mereka pula bukan wujud siksaan. allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini walaupun sanggup meringankan dan juga kurangi (kandungan penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkut peran mereka dan juga memperbesar pahala - pahala mereka saat sebelum wafat.
tetapi bukan berarti allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang - orang yang bermaksiat. karena (kepedihan) ini merupakan hukuman untuk mereka dan juga sanksi buat kejahatan mereka. hingga tidak dapat disamakan”.
(sumber: terfenomenal. blogspot. co. id )
dimana allah azza wa jalla seorang diri yang menyanjung akhaknya. hidupnya dia dihabiskan buat berdakwah dan juga menyebarkan islam ke segala penjuru dunia dan juga berjuang buat ummatnya.
sampai tidak heran hingga 14 abad pasca kematian rasulullah salallahu’alaihi wa sallam dia masih begitu dikenang dan juga dicintai oleh ummatnya.
baiklah, saat sebelum melanjutkan informasi ini terdapat baiknya ayo kita mengirimkan sholawat kepada dia shallahu’alaihi wa sallam. mudah - mudahan dengan banyak - banyak bersalawat untuknya kita diberi syafa’at di yaul akhir nanti. aamin ya robbal ‘alamin.
serupa yang admin katakan diatas, kalau nabi muhammad shalallahu’alaihi wa sallah merupakan sebaik - baik manusia dan juga makhluk yang allah azza wa jalla mengadakan.
tidak diragukan lagi dia merupakan orang yang tentu masuk syurga. kemudian bagaimanakah cerita kematian dan juga sakaratul maut dia shalallahu ‘alaihi wasallam? berikut ini pemaparannya.
serupa dilansir dari almanhaj, keadaan universal proses pencabutan nyawa seseorang mukmin gampang lagi ringan. tetapi kadang - kadang derita sakarul maut pula mendera sebagian orang sholeh.
tujuannya buat menghapus dosa - dosa dan juga pula mengangkut perannya. sebagaimana yang dirasakan rasulullah. dia shallallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut serupa diungkapkan bukhari dalam hadits ‘aisyah dan juga yang lain dibawah ini:
imam bukhari meriwayatkan dari ‘aisyah radhiyallahu ‘anhuma, dia menceritakan (menjelang ajal menjemput nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ
“bahwa di hadapan rasulullah terdapat satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. dia memasukkan tangan ke dalamnya dan juga membilas wajah dengannya seraya mengatakan: “laa ilaaha illa allah. sebetulnya kematian mempunyai sakaratul maut”. dan juga dia menegakkan tangannya dan juga mengatakan: “menuju rafiqil a’la”. hingga kesimpulannya nyawa dia tercabut dan juga tangannya melemas”
dari anas radhiyallahu anhu, mengatakan:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته. اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ
“tatkala keadaan nabi kian memburuk, fathimah mengatakan: “alangkah berat penderitaanmu ayahku”. dia menanggapi: “tidak terdapat penderitaan atas ayahmu sehabis hari in” [al hadits]
bagi angkatan laut (AL) qurthubi dahsyatnya kematian dan juga sakaratul maut yang mengenai para nabi, hingga memiliki khasiat:
kesatu:
biar orang - orang mengenali kandungan sakitnya kematian dan juga dia (sakaratul maut) tidak kasat mata. kadangkala terdapat seorang memandang teman yang hendak wafat. tidak terdapat gerakan ataupun keguncangan.
nampak ruh keluar dengan gampang. sampai - sampai dia berfikir, masalah ini (sakaratul maut) ringan. dia tidak mengenali apa yang terjalin pada mayat (sesungguhnya).
tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi allah, dan juga kemudahannya buat sebagian mereka, hingga orang hendak percaya dengan kepedihan kematian yang hendak dia rasakan dan juga dialami mayit secara absolut, bersumber pada laporan dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid.
kedua:
bisa jadi hendak terbetik di benak sebagian orang, mereka merupakan para pacar allah dan juga para nabi dan juga rasul - nya, kenapa hadapi kesengsaraan yang berat ini?. sementara itu allah sanggup meringankannya untuk mereka?
jawabnya, kalau orang yang amat berat ujiannya di dunia merupakan para nabi setelah itu orang yang menyamai mereka dan juga orang yang terus menjadi mirip dengan mereka serupa dikatakan nabi kita.
hadits ini dikeluarkan bukhari dan juga yang lain. allah mau menguji mereka buat memenuhi keutamaan dan juga kenaikan derajat mereka di sisi - nya.
ini bukan suatu aib untuk mereka pula bukan wujud siksaan. allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini walaupun sanggup meringankan dan juga kurangi (kandungan penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkut peran mereka dan juga memperbesar pahala - pahala mereka saat sebelum wafat.
tetapi bukan berarti allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang - orang yang bermaksiat. karena (kepedihan) ini merupakan hukuman untuk mereka dan juga sanksi buat kejahatan mereka. hingga tidak dapat disamakan”.
(sumber: terfenomenal. blogspot. co. id )