Aku hobi beli² cincin emas, tp hanya sekadar hobi beli. tidak suka gunakan, dan juga belum sempat menjualnya. sebagian hari yg kemudian, aku perlu uang. jadi aku pengen menjual sebagian cincin yg aku anggap modelnya ude tidak harus banget.
cincin² ini aku beli di 3 toko. sebut aja toko a, b, dan juga c.
dekat jam 8 - an, aku start membawa cincin² itu beserta surat²nya. destinasi kesatu, ke toko a yg posisinya amat deket dengan rumah.
. : di toko a :.
kesalahan aku, langsung ke counter bertuliskan ‘khusus jual’. sepatutnya aku tanya² dahulu, pura² jd orang ingin beli cincin, jd ketahui harga pasaran saat ini berapa. nah, namanya belum sempat, jd ya begitu dateng, langsung keluarin cincin ma suratnya.
“mas, ingin jual cincin. laku berapa ya saat ini? ” <— salah banget.
setelah itu mas² itu melihat² tulisan emasnya, ngecek² cincinnya, kemudian bilang, “sekarang harga emas lagi turun, bu.. ” <— ini senjata pembeli buat orang yg ingin jual emas. bahwa qt di posisi orang yg ingin beli, ya kebalikannya.
“jadi, kena berapa se - gram - nya? ”
“masih ajeg bu, , tetapi dipotong 15rb pergramnya. ”
“oh gt ya? ga dapat lebih kah? ” tanyaku.
kemudian mas² yg agak melambai itu menarangkan panjang lebar yg intinya harga emas lagi turun, di mana² bahwa jual emas ya kena potongan. ituuu.
ok lah, aq manut. namanya kesatu kali, ya terima² saja. harga beli di nota 370rb, kena potongan 15rb, jd kenanya 355rb/gr. aq kurang ingat nyatanya, pokoke aq dapet 3jt sekian buat 2 cincin 70 persen dan juga 1 cincin 75 persen.
. : lanjut ke toko b :.
berbekal pengalaman di toko a, aq lebih pede lagi cocok ke toko b. tetapi teteup, , masih melaksanakan kesalahan yg sama. dateng² bilang, “mba ingin jual cincin.. ”
“ok mba, tek timbang dahulu ya.. ”
o. o
“ditimbang buat apa ya? ”
“kalau jual emas, di mana² ya emang gitu. soale bahwa emas abis digunakan kan emang susut mba beratnya.. ” <— senjata bakul emas, sukanya ngomong ‘di mana²’. sementara itu ga seluruhnya begitu.
“ah masa sih, barusan sy jual cincin 3 biji, tidak gt kok. berati hanya di mari saja ya yg begini? ”
“ya tidak harus mbak, di mana² ya begitu. bisa jadi mbak baru beli dijual lagi kali, bla bla bla” aq ga inget ia ngomong apa saja. tetapi yg jelas ia ngeyel.
“emas digunakan harusnya tambah berat mba. kan kena daki, terdapat sisa sabun yang nempel.. kok ini malah nyusut? berati hanya di mari kan? buktinya di toko tadi tidak harus terdapat kegiatan timbang²an lagi tuh? ”
juga mbaknya tetep ngeyel desigram kata ‘di mana - mana’.
“susut 0, 1 gr mba. jadi 4, 7. ” kata mbaknya.
“busyeet! pembohongan publik benar ya! seluruh syarat ditulis. dipotong sekian ribu, aq terima, gpp. karna emang ditulis di suratnya! ini mengapa terdapat potong²an kok ga ditulis? kan namanya mengelabuhi pembeli! ” saya muntab.
denger terdapat orang mamah², kokoh - nya keluar. “kenapa bu? ”
aq menarangkan. jebul trik jawab kokohe lebih njeleih dari mbak - e.. aq kian esmosi.
“ya tidak dapat kaya gitu lah. saya loh, barusan, ga terdapat seperempat jam yang kemudian, baruuu saja jualan cincin. ga terdapat kegiatan potong²an gt tuh. ”
kokohe tetep ga yakin kl aq baru jual². hingga tanya ditoko mana? tek jawab tokonya, ia jawab “ga bisa jadi! ” aq jawab apa lagi ia ngeyel dengan jawaban kekeuh yg tidak berdasar. sampai² kesimpulannya ia bilang, “yaudah. maunya bunda apa? ” <— nah guweh suka yg ini kwkwkw..
“maunya ya kaya yg di tulisan perjanjian lah! di sana ga terdapat potong²an kok. bahwa ingin potong ya ditulis di penjelasan. jadi tidak mengelabuhi konsumen namanya! ”
“ga dapat! pokoke kaya gitu. yawis ini saja. ini kukasih harga kaya yg di nota wis. pokoke ibu’e dapet harga yg sama kaya cocok beli. gimana? ”
saya mikir. hmmm.. perdebatan dan juga perngeyelan yg panjang ini sudah wajib diakhiri. ok lah. daripada kaya harga dini, kudu dipotong 20rb. kan aq lebih rugi. cukup lah.. ok deal. aq diberikan uang satu koma berapa ya, kurang ingat. pokoke pergramnya kena 350rb, sama kaya cocok aq beli. nah, coba kl aq ga ngeyel. udah jadi 4, 7 dikali 330 lagi! kan cukup banget ya, 20rb ping..
ok duit sudah kuterima. bodohnya aq, ndadak takon meng mbak²e, “mbak, emang bahwa jual emas ikutnya harga nota apa harga pasaran sih? ”
“harga pasaran. ”
“emang harga pasaran kaya cincinku berapa? ”
“370 munggah mba.. ”
oh afu.. pantes kokoh²nya ngelosaken desigram harga 350/gram, dengan alesan ‘susut, tetapi kan ga kena potongan 20rb/gram’. ya iya lah. wong pasarane 370 ke atas, masih bati lah. awas kweh koh, ra maning² tuku mas nang tokomu! *eh tp ini terdapat yg beli di sana dan juga belum tek jual
. : lanjut ke toko c :.
pengalaman di toko a dan juga toko b kian membuatku waspada. jadi cocok masuk, aq pura² ingin beli.
“yg kaya ini segramnya berapa mba? ”
“445” hohoho ini benar toko baru, eksklusif bgt model²nya, karatnya pula besar.
“ok, aq ingin jual cincin! ”
dyarrrr… mbak - e salting
cocok diitung², mbak - e langsung ngasih uang ke aq.
“kena segini ya mba.. ” *aq kurang ingat nominalnya.
“wait wait wait.. jadi segramnya kena berapa nih?
“ya 420, dikurangi 15rb, dikali 3, 53 gr. ”
“loh, katanya segram 445, kok ini gunakan harga nota? ”
“ya emang gitu mba.. ”
“emang gitu gimana? barusan saya jual di 2 toko loh ya. yg namanya jual emas ya pakainya harga pasaran saat ini. apa hanya di toko ini yg gunakan harga nota? ”
“ya tidak harus mba.. di mana² ya begitu. ” <— senjatane metu.
saya melu ngetokna senjata, “berati toko ini mengelabuhi pembeli ya? mengapa tidak ditulis, penjualan memakai harga nota! supaya pembeli tidak kecewa! ”
“ya tidak mengelabuhi. benar begitu ketentuannya. bisa jadi mba beli di toko tadi sudah lama kali. di mari kan mba beli belum lama. jadi masih gunakan harga nota. ”
sponsored content
by mgid
this kinky permainan will make you forget about any boundaries
league of angels
“mbak, saya dateng ke cilacap itu baru 1, 5 tahun. jadi beli antara toko situ sama mari itu ga nyampe 10 thn. ngerti? amat sebulan 2 bulan! ”
kemudian mbak - e beralasan lain lagi, bilangnya sempat kerja di toko a, jd ia ketahui betul seluk beluk toko a. dan juga disangkanya aq bohong.
“ok. let’say aq beli cincin itu ya (nunjuk ke deretan cincin) , segramnya 450. aq jual satu tahun setelah itu, segram turun jadi 400rb. berati aq tetep dapet harga 450 kan ya? ! ” <— senjata selanjutnya: analogi.
“ya tidak harus. tetep 400rb! ” jawab mbak²nya otomatis.
“nah.. ! ! itu maksudnya apa? maksudnya, yg digunakan merupakan harga pasaran! dikala jual! bukan dikala beli! ” heheheu kena deh..
“ya tidak harus mba. pada waktu beli kan lazimnya ditawari nanti jualnya gunakan harga apa? ” <— beralibi kian ga jelas.
“lah kok malah tambah aneh. jadi pembeli wajib tanya dahulu gt? trus nanti ditulis di kertasnya gt, ‘penjualan memakai harga pasar’ gt? lah kok tidak ditulis sisan? apa itu namanya tidak mengelabuhi? baru denger aku sebutan takon²an disit. apa karna ini toko mas baru? jadi gawe ketentuan sejen? ”
lagi muntab² ini, boz - e teka. aku suka aku suka..
“ada apa? ” tanyanya. dilihat wajahnya benar ngademin.
“gini loh ko. harga saat ini 445. aq beli 420. lah kok aq jual pake harga nota dipotong 20rb. ya aq ruginya dobel² lah ya ko.. yg bener saja. ya minimale kan sama kaya harga beli lah. tidak bati pula gpp wong aq beli emas karna emang bukan ingin cari untung. tetapi jangan rugi kebangetan dong.. ”
“ya udah. kasih harga sama kaya beli saja! ga harus kena potongan! ” perintah sang boz pd karwannya. sang mbak tdk berkutik.
nahloh.. bener kan prediksiku, kokoh² ini ‘biza’ nih.
ok lah, buat ke - dua kalinya kira - kira aja dikelabuhi bakul emas! kesimpulannya kembali desigram hati ga tenang.. kwkwkw. iya ga tenang. karna bingung, arep mbaleni meng toko a apa ora ya? !
bukan mei fita nek membiarkan hati penasaran berkepanjangan. ok lah. bismillah ke toko a. whatever hasilnya, niatku hanya perlu klarifikasi. tadi jan²e gunakan harga nota, apa harga pasar? !
. : berulang ke toko a :.
langsung berpura² jadi calon pembeli.
“mbak yg 70 persen segram berapa saat ini? ”
“beda² mba, amat murah 398. liyane ya 400 munggah. ”
batinku, kamfrettttt..
“ini bahwa aq beli ini brati dijualnya pake harga apa mba? ”
“ya ngikut harga cocok njual mba.. ”
“jadi harga pasar cocok aq jual ya mba? ”
“iya.. ”
aq langsung esmosi. tek parani mas² melambai sing ingin, ke penggalan penjualan.
“tadi aq jual cincin dihargai 355. sebaliknya pasaran minimale 398. maksudmu apa? arep mengelabuhi pembeli apa? ”
“siapa yang bilang 398? ”
“ya kaeh mbak’e. nembe bae takon. mentang² nyong ra takon, koe ngregani sembarangan ya? ! ” saya wis esmosi.
“ya tidak harus bu. cincine ibune benar regane segitu. ”
“segitu kepriwe? jelas² minimale 390. kok aq diregani harga nota, 370. udah gt kena potongan lagi 15ewu. apa kuwe jenengane ora menipu, hah? ”
bocah kuwe keweden. akhire ngundang batire. cah wedon. nah, orang ini nih yg amat afu di antara karyawan² emas yg kutemui pagi itu. ia mengulang² uraian, kalau harga jual beda dengan harga emas beli dikala ini. tp cocok kukasi analogi kaya cocok di toko b, ia ho oh - in, tp tetep mengaku kalau emasku special case. tidak dapat pokoke. diskusi berjalan alot, hingga aq tanya, “mana bozmu! ”
“nggak disini. ” nyolot ngomongnya.
“ga bisa jadi. itu rubrik boz. bisakah sy ngomong sebentar? ”
“aku yg amat besar di mari! ”
“ok kasi nomor telp aja. ”
“nggak dapat! ” matanya diserem²in kaya neneknya tapasya.
“ok deal ya. mari kupoto mukamu. jangan heran bahwa nanti tersebar di fjb. tokomu dadi ra payu. ataupun parah²nya masuk tulisan pembaca suara merdeka! ”
“ya sebentar ya bu tek tanyain bos dahulu.. ”
“lah kuweh, , ana bosmu. miki nglomboni ngomong sangat jarang! ” aq yang nggendong ocang bobo tanpa jarit, nganti kemeng dialog karo bocah tukang nglomboni kuwe.
lamaaaa banget ora metu². aq bolak balik tanya ke pegawai lain, dijawab, “tunggu ya bu.. ” tunggu kepriwe, anakku ngising belum dicewoki hingga keturon gara² dialog alot hanya ingin memperjuangkan hak pembeli yg terdzolimi. huh!
sehabis dekat 20mnt menunggu, akhire njedul pula bocah kuwe. tetapi ia memohon aq menepi ke pojok yg hening.
“nih bu, boz sepakat ibune diwei rega dini tanpa potongan. ”
aq wis apal trik - e. janjane ya pihak toko masih untung, orang harga saat ini udah naik.
“nah gitu dong, aq tidak berharap untung tidak harus mba. tetapi minimale jujur lah. harga pasaran sekian, dipotong sekian. ”
eh ia masih nyolot, “ya emang begitu bu bahwa jual emas. tuh buktinya tidak terdapat yang reang2 kaya ibune. ”
“eh please ya! tadi cocok aq ra ngerti pula lempeng, ra reang. mbasa saya ngerti nek bar dilemboni kan ya baru reang! wis gagean! aq ditambahi berapa! ? ”
mbak² kurang ajar itu ngitung² pake kalkulator. kesimpulannya aq ditambaih 189rb bahwa ga salah, dikasi setimpal harga asli. nah loh! coba bahwa aq tidak balik lagi.. ! ? !
kesimpulan:
1) 3x masuk toko emas, 3x pula reang² karo bakule. tetapi endingnya, alhamdulillah sukses dipulangkan haknya.
2) cocok ingin beli, yakinkan. kala ingin jual lagi, nanti diitungnya setimpal harga apa? harga nota apa harga pasar? nah, , , buat memastikan harga pasar seperti itu yg aq ga ketahui. bilangnya sih harga pasar jual beda ama harga beli dikala itu. entahlah, kurang mengerti aq.
3) transaksi penjualan di ketiga toko emas itu ritme - nya sama, terbuat sedini bisa jadi, seakan dibikin tergesa², supaya qt ga tny macem² dan juga langsung sepakat pd harga yg bagikan. pdhl harusnya qt lbh cermat saat sebelum menjual. apabila butuh sdh dihitung dahulu perkiraannya dari rumah.
4) belilah emas pada toko emas yg amanah. aq memiliki pengalaman beli di suatu toko emas di pasar gede, 2 kali beli, kesatu ngepasi adzan ashar. kedua, ngepasi adzan dzuhur. dua²nya sang boz itu izin sama aq (cocok nglayani aq) karna ia ingin ke mesjid dahulu, sholat jamaah. trus aq diserahkan ke karyawannya yg mbak². bahwa yg semacam ini pula mengelabuhi membeli emasku dibeli desigram harga nota pula, ya berati kesimpulane : wis, rasah tuku emas²an! tetapi in syaa allah yg ini udah amat amanah lah dibanding yg kokoh² kae. walaupun mqn model - e ga sebagus emas²e kokoh - e, tp ya daripada esmosi mening. enggane dikelabuhi sama yg semacam ini pula, ya masih lezat ole menegaskan. karna visi misi qt kan sama, jannah. masa enggane dodolane untung dari hasil mengelabuhi customer.. : (
5) bahwa ga ingin rugi ya jangan beli emas perhiasan. beli emas batangan. walaupun bilangnya jualnya ga ribed, ah kata siapa.. heheheu.
dilema ya? ! memiliki duit bahwa wujud cash, cepet abis. ditabung di bank, lagi masa amblas digondol maling. nek aq sih amat ya digondol ol shop.. trus bwt beli emas, resikone kudu eyel²an cocok jual. ya wis lah mending disebar bae ke pos² yg benar perlu, sisane disebar nggo wong liya sing pula perlu, trus qt nyekel seperlune bae lah. rasah takut cocok perlu cocok ra nduwe uang. in syaa allah tulih direwangi nggolet nang gusti allah, ya kan? heheheu.
bismillah. hasrat insun adol² emas, kuras² butab. melu² pesan - e pak ustadz. salah, bila terdapat pepatah berkata, menabung pangkal kaya. yg benar, shodaqoh pangkal kaya. karna desigram menabung hanya buat qt segitu² saja. heheheu..
*sungguh pengalaman itu mahal biayanya. tercantum pengalaman eyel²an karo bakul emas.. [yh – yangheboh /fb]
(sumber: http:// postshare. co. id/archives/62017#cb )
cincin² ini aku beli di 3 toko. sebut aja toko a, b, dan juga c.
dekat jam 8 - an, aku start membawa cincin² itu beserta surat²nya. destinasi kesatu, ke toko a yg posisinya amat deket dengan rumah.
. : di toko a :.
kesalahan aku, langsung ke counter bertuliskan ‘khusus jual’. sepatutnya aku tanya² dahulu, pura² jd orang ingin beli cincin, jd ketahui harga pasaran saat ini berapa. nah, namanya belum sempat, jd ya begitu dateng, langsung keluarin cincin ma suratnya.
“mas, ingin jual cincin. laku berapa ya saat ini? ” <— salah banget.
setelah itu mas² itu melihat² tulisan emasnya, ngecek² cincinnya, kemudian bilang, “sekarang harga emas lagi turun, bu.. ” <— ini senjata pembeli buat orang yg ingin jual emas. bahwa qt di posisi orang yg ingin beli, ya kebalikannya.
“jadi, kena berapa se - gram - nya? ”
“masih ajeg bu, , tetapi dipotong 15rb pergramnya. ”
“oh gt ya? ga dapat lebih kah? ” tanyaku.
kemudian mas² yg agak melambai itu menarangkan panjang lebar yg intinya harga emas lagi turun, di mana² bahwa jual emas ya kena potongan. ituuu.
ok lah, aq manut. namanya kesatu kali, ya terima² saja. harga beli di nota 370rb, kena potongan 15rb, jd kenanya 355rb/gr. aq kurang ingat nyatanya, pokoke aq dapet 3jt sekian buat 2 cincin 70 persen dan juga 1 cincin 75 persen.
. : lanjut ke toko b :.
berbekal pengalaman di toko a, aq lebih pede lagi cocok ke toko b. tetapi teteup, , masih melaksanakan kesalahan yg sama. dateng² bilang, “mba ingin jual cincin.. ”
“ok mba, tek timbang dahulu ya.. ”
o. o
“ditimbang buat apa ya? ”
“kalau jual emas, di mana² ya emang gitu. soale bahwa emas abis digunakan kan emang susut mba beratnya.. ” <— senjata bakul emas, sukanya ngomong ‘di mana²’. sementara itu ga seluruhnya begitu.
“ah masa sih, barusan sy jual cincin 3 biji, tidak gt kok. berati hanya di mari saja ya yg begini? ”
“ya tidak harus mbak, di mana² ya begitu. bisa jadi mbak baru beli dijual lagi kali, bla bla bla” aq ga inget ia ngomong apa saja. tetapi yg jelas ia ngeyel.
“emas digunakan harusnya tambah berat mba. kan kena daki, terdapat sisa sabun yang nempel.. kok ini malah nyusut? berati hanya di mari kan? buktinya di toko tadi tidak harus terdapat kegiatan timbang²an lagi tuh? ”
juga mbaknya tetep ngeyel desigram kata ‘di mana - mana’.
“susut 0, 1 gr mba. jadi 4, 7. ” kata mbaknya.
“busyeet! pembohongan publik benar ya! seluruh syarat ditulis. dipotong sekian ribu, aq terima, gpp. karna emang ditulis di suratnya! ini mengapa terdapat potong²an kok ga ditulis? kan namanya mengelabuhi pembeli! ” saya muntab.
denger terdapat orang mamah², kokoh - nya keluar. “kenapa bu? ”
aq menarangkan. jebul trik jawab kokohe lebih njeleih dari mbak - e.. aq kian esmosi.
“ya tidak dapat kaya gitu lah. saya loh, barusan, ga terdapat seperempat jam yang kemudian, baruuu saja jualan cincin. ga terdapat kegiatan potong²an gt tuh. ”
kokohe tetep ga yakin kl aq baru jual². hingga tanya ditoko mana? tek jawab tokonya, ia jawab “ga bisa jadi! ” aq jawab apa lagi ia ngeyel dengan jawaban kekeuh yg tidak berdasar. sampai² kesimpulannya ia bilang, “yaudah. maunya bunda apa? ” <— nah guweh suka yg ini kwkwkw..
“maunya ya kaya yg di tulisan perjanjian lah! di sana ga terdapat potong²an kok. bahwa ingin potong ya ditulis di penjelasan. jadi tidak mengelabuhi konsumen namanya! ”
“ga dapat! pokoke kaya gitu. yawis ini saja. ini kukasih harga kaya yg di nota wis. pokoke ibu’e dapet harga yg sama kaya cocok beli. gimana? ”
saya mikir. hmmm.. perdebatan dan juga perngeyelan yg panjang ini sudah wajib diakhiri. ok lah. daripada kaya harga dini, kudu dipotong 20rb. kan aq lebih rugi. cukup lah.. ok deal. aq diberikan uang satu koma berapa ya, kurang ingat. pokoke pergramnya kena 350rb, sama kaya cocok aq beli. nah, coba kl aq ga ngeyel. udah jadi 4, 7 dikali 330 lagi! kan cukup banget ya, 20rb ping..
ok duit sudah kuterima. bodohnya aq, ndadak takon meng mbak²e, “mbak, emang bahwa jual emas ikutnya harga nota apa harga pasaran sih? ”
“harga pasaran. ”
“emang harga pasaran kaya cincinku berapa? ”
“370 munggah mba.. ”
oh afu.. pantes kokoh²nya ngelosaken desigram harga 350/gram, dengan alesan ‘susut, tetapi kan ga kena potongan 20rb/gram’. ya iya lah. wong pasarane 370 ke atas, masih bati lah. awas kweh koh, ra maning² tuku mas nang tokomu! *eh tp ini terdapat yg beli di sana dan juga belum tek jual
. : lanjut ke toko c :.
pengalaman di toko a dan juga toko b kian membuatku waspada. jadi cocok masuk, aq pura² ingin beli.
“yg kaya ini segramnya berapa mba? ”
“445” hohoho ini benar toko baru, eksklusif bgt model²nya, karatnya pula besar.
“ok, aq ingin jual cincin! ”
dyarrrr… mbak - e salting
cocok diitung², mbak - e langsung ngasih uang ke aq.
“kena segini ya mba.. ” *aq kurang ingat nominalnya.
“wait wait wait.. jadi segramnya kena berapa nih?
“ya 420, dikurangi 15rb, dikali 3, 53 gr. ”
“loh, katanya segram 445, kok ini gunakan harga nota? ”
“ya emang gitu mba.. ”
“emang gitu gimana? barusan saya jual di 2 toko loh ya. yg namanya jual emas ya pakainya harga pasaran saat ini. apa hanya di toko ini yg gunakan harga nota? ”
“ya tidak harus mba.. di mana² ya begitu. ” <— senjatane metu.
saya melu ngetokna senjata, “berati toko ini mengelabuhi pembeli ya? mengapa tidak ditulis, penjualan memakai harga nota! supaya pembeli tidak kecewa! ”
“ya tidak mengelabuhi. benar begitu ketentuannya. bisa jadi mba beli di toko tadi sudah lama kali. di mari kan mba beli belum lama. jadi masih gunakan harga nota. ”
sponsored content
by mgid
this kinky permainan will make you forget about any boundaries
league of angels
“mbak, saya dateng ke cilacap itu baru 1, 5 tahun. jadi beli antara toko situ sama mari itu ga nyampe 10 thn. ngerti? amat sebulan 2 bulan! ”
kemudian mbak - e beralasan lain lagi, bilangnya sempat kerja di toko a, jd ia ketahui betul seluk beluk toko a. dan juga disangkanya aq bohong.
“ok. let’say aq beli cincin itu ya (nunjuk ke deretan cincin) , segramnya 450. aq jual satu tahun setelah itu, segram turun jadi 400rb. berati aq tetep dapet harga 450 kan ya? ! ” <— senjata selanjutnya: analogi.
“ya tidak harus. tetep 400rb! ” jawab mbak²nya otomatis.
“nah.. ! ! itu maksudnya apa? maksudnya, yg digunakan merupakan harga pasaran! dikala jual! bukan dikala beli! ” heheheu kena deh..
“ya tidak harus mba. pada waktu beli kan lazimnya ditawari nanti jualnya gunakan harga apa? ” <— beralibi kian ga jelas.
“lah kok malah tambah aneh. jadi pembeli wajib tanya dahulu gt? trus nanti ditulis di kertasnya gt, ‘penjualan memakai harga pasar’ gt? lah kok tidak ditulis sisan? apa itu namanya tidak mengelabuhi? baru denger aku sebutan takon²an disit. apa karna ini toko mas baru? jadi gawe ketentuan sejen? ”
lagi muntab² ini, boz - e teka. aku suka aku suka..
“ada apa? ” tanyanya. dilihat wajahnya benar ngademin.
“gini loh ko. harga saat ini 445. aq beli 420. lah kok aq jual pake harga nota dipotong 20rb. ya aq ruginya dobel² lah ya ko.. yg bener saja. ya minimale kan sama kaya harga beli lah. tidak bati pula gpp wong aq beli emas karna emang bukan ingin cari untung. tetapi jangan rugi kebangetan dong.. ”
“ya udah. kasih harga sama kaya beli saja! ga harus kena potongan! ” perintah sang boz pd karwannya. sang mbak tdk berkutik.
nahloh.. bener kan prediksiku, kokoh² ini ‘biza’ nih.
ok lah, buat ke - dua kalinya kira - kira aja dikelabuhi bakul emas! kesimpulannya kembali desigram hati ga tenang.. kwkwkw. iya ga tenang. karna bingung, arep mbaleni meng toko a apa ora ya? !
bukan mei fita nek membiarkan hati penasaran berkepanjangan. ok lah. bismillah ke toko a. whatever hasilnya, niatku hanya perlu klarifikasi. tadi jan²e gunakan harga nota, apa harga pasar? !
. : berulang ke toko a :.
langsung berpura² jadi calon pembeli.
“mbak yg 70 persen segram berapa saat ini? ”
“beda² mba, amat murah 398. liyane ya 400 munggah. ”
batinku, kamfrettttt..
“ini bahwa aq beli ini brati dijualnya pake harga apa mba? ”
“ya ngikut harga cocok njual mba.. ”
“jadi harga pasar cocok aq jual ya mba? ”
“iya.. ”
aq langsung esmosi. tek parani mas² melambai sing ingin, ke penggalan penjualan.
“tadi aq jual cincin dihargai 355. sebaliknya pasaran minimale 398. maksudmu apa? arep mengelabuhi pembeli apa? ”
“siapa yang bilang 398? ”
“ya kaeh mbak’e. nembe bae takon. mentang² nyong ra takon, koe ngregani sembarangan ya? ! ” saya wis esmosi.
“ya tidak harus bu. cincine ibune benar regane segitu. ”
“segitu kepriwe? jelas² minimale 390. kok aq diregani harga nota, 370. udah gt kena potongan lagi 15ewu. apa kuwe jenengane ora menipu, hah? ”
bocah kuwe keweden. akhire ngundang batire. cah wedon. nah, orang ini nih yg amat afu di antara karyawan² emas yg kutemui pagi itu. ia mengulang² uraian, kalau harga jual beda dengan harga emas beli dikala ini. tp cocok kukasi analogi kaya cocok di toko b, ia ho oh - in, tp tetep mengaku kalau emasku special case. tidak dapat pokoke. diskusi berjalan alot, hingga aq tanya, “mana bozmu! ”
“nggak disini. ” nyolot ngomongnya.
“ga bisa jadi. itu rubrik boz. bisakah sy ngomong sebentar? ”
“aku yg amat besar di mari! ”
“ok kasi nomor telp aja. ”
“nggak dapat! ” matanya diserem²in kaya neneknya tapasya.
“ok deal ya. mari kupoto mukamu. jangan heran bahwa nanti tersebar di fjb. tokomu dadi ra payu. ataupun parah²nya masuk tulisan pembaca suara merdeka! ”
“ya sebentar ya bu tek tanyain bos dahulu.. ”
“lah kuweh, , ana bosmu. miki nglomboni ngomong sangat jarang! ” aq yang nggendong ocang bobo tanpa jarit, nganti kemeng dialog karo bocah tukang nglomboni kuwe.
lamaaaa banget ora metu². aq bolak balik tanya ke pegawai lain, dijawab, “tunggu ya bu.. ” tunggu kepriwe, anakku ngising belum dicewoki hingga keturon gara² dialog alot hanya ingin memperjuangkan hak pembeli yg terdzolimi. huh!
sehabis dekat 20mnt menunggu, akhire njedul pula bocah kuwe. tetapi ia memohon aq menepi ke pojok yg hening.
“nih bu, boz sepakat ibune diwei rega dini tanpa potongan. ”
aq wis apal trik - e. janjane ya pihak toko masih untung, orang harga saat ini udah naik.
“nah gitu dong, aq tidak berharap untung tidak harus mba. tetapi minimale jujur lah. harga pasaran sekian, dipotong sekian. ”
eh ia masih nyolot, “ya emang begitu bu bahwa jual emas. tuh buktinya tidak terdapat yang reang2 kaya ibune. ”
“eh please ya! tadi cocok aq ra ngerti pula lempeng, ra reang. mbasa saya ngerti nek bar dilemboni kan ya baru reang! wis gagean! aq ditambahi berapa! ? ”
mbak² kurang ajar itu ngitung² pake kalkulator. kesimpulannya aq ditambaih 189rb bahwa ga salah, dikasi setimpal harga asli. nah loh! coba bahwa aq tidak balik lagi.. ! ? !
kesimpulan:
1) 3x masuk toko emas, 3x pula reang² karo bakule. tetapi endingnya, alhamdulillah sukses dipulangkan haknya.
2) cocok ingin beli, yakinkan. kala ingin jual lagi, nanti diitungnya setimpal harga apa? harga nota apa harga pasar? nah, , , buat memastikan harga pasar seperti itu yg aq ga ketahui. bilangnya sih harga pasar jual beda ama harga beli dikala itu. entahlah, kurang mengerti aq.
3) transaksi penjualan di ketiga toko emas itu ritme - nya sama, terbuat sedini bisa jadi, seakan dibikin tergesa², supaya qt ga tny macem² dan juga langsung sepakat pd harga yg bagikan. pdhl harusnya qt lbh cermat saat sebelum menjual. apabila butuh sdh dihitung dahulu perkiraannya dari rumah.
4) belilah emas pada toko emas yg amanah. aq memiliki pengalaman beli di suatu toko emas di pasar gede, 2 kali beli, kesatu ngepasi adzan ashar. kedua, ngepasi adzan dzuhur. dua²nya sang boz itu izin sama aq (cocok nglayani aq) karna ia ingin ke mesjid dahulu, sholat jamaah. trus aq diserahkan ke karyawannya yg mbak². bahwa yg semacam ini pula mengelabuhi membeli emasku dibeli desigram harga nota pula, ya berati kesimpulane : wis, rasah tuku emas²an! tetapi in syaa allah yg ini udah amat amanah lah dibanding yg kokoh² kae. walaupun mqn model - e ga sebagus emas²e kokoh - e, tp ya daripada esmosi mening. enggane dikelabuhi sama yg semacam ini pula, ya masih lezat ole menegaskan. karna visi misi qt kan sama, jannah. masa enggane dodolane untung dari hasil mengelabuhi customer.. : (
5) bahwa ga ingin rugi ya jangan beli emas perhiasan. beli emas batangan. walaupun bilangnya jualnya ga ribed, ah kata siapa.. heheheu.
dilema ya? ! memiliki duit bahwa wujud cash, cepet abis. ditabung di bank, lagi masa amblas digondol maling. nek aq sih amat ya digondol ol shop.. trus bwt beli emas, resikone kudu eyel²an cocok jual. ya wis lah mending disebar bae ke pos² yg benar perlu, sisane disebar nggo wong liya sing pula perlu, trus qt nyekel seperlune bae lah. rasah takut cocok perlu cocok ra nduwe uang. in syaa allah tulih direwangi nggolet nang gusti allah, ya kan? heheheu.
bismillah. hasrat insun adol² emas, kuras² butab. melu² pesan - e pak ustadz. salah, bila terdapat pepatah berkata, menabung pangkal kaya. yg benar, shodaqoh pangkal kaya. karna desigram menabung hanya buat qt segitu² saja. heheheu..
*sungguh pengalaman itu mahal biayanya. tercantum pengalaman eyel²an karo bakul emas.. [yh – yangheboh /fb]
(sumber: http:// postshare. co. id/archives/62017#cb )