Ahli Surga yang Menagih Hutang Cambukan Pada Nabi Muhammad (Air Mata Menetes Membaca Kisah Ini)

Anonim
Cerita ini terjalin pada diri rasulullah saw saat sebelum wafat. rasulullah saw telah jatuh sakit agak lama, sampai - sampai keadaan. dia amat lemah.

pada sesuatu hari rasulullah saw memohon bilal memanggil seluruh teman tiba ke masjid. tidak lama setelah itu, penuhlah masjid dengan para teman. seluruhnya terasa rindu sehabis agak lama tidak menemukan taushiyah dari rasulullah saw.

dia duduk dengan lemah di atas mimbar. mukanya nampak pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya. setelah itu rasulullah saw bersabda: “wahai sahabat2 ku seluruh. saya mau bertanya, apakah telah saya sampaikan seluruh kepadamu, kalau sebetulnya allah swt itu merupakan satu2nya tuhan yang layak di sembah? ”

seluruh teman menanggapi dengan suara bergairah, “benar wahai rasulullah, engkau telah sampaikan kepada kami kalau sebetulnya allah swt merupakan satu2nya tuhan yang layak disembah. ”

setelah itu rasulullah saw bersabda:

“persaksikanlah ya allah. sebetulnya saya telah mengantarkan amanah ini kepada mereka. ”

setelah itu rasulullah bersabda lagi, dan juga tiap apa yang rasulullah sabdakan senantiasa dibenarkan oleh para teman. kesimpulannya sampailah kepada satu persoalan yang menjadikan para teman berkecil hati dan juga terharu.

rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya, saya hendak berangkat menemui allah. dan juga saat sebelum saya berangkat, saya mau menuntaskan seluruh urusan dengan manusia. hingga saya mau bertanya kepada kamu seluruh. terdapatkah saya berhutang kepada kamu? saya mau menuntaskan hutang tersebut. karna saya tidak ingin berjumpa dengan allah dalam kondisi berhutang dengan manusia. ”

kala itu seluruh teman diam, dan juga dalam hati tiap - tiap mengatakan; “mana terdapat rasullullah saw berhutang dengan kita? kamilah yang banyak berhutang kepada rasulullah”.

rasulullah saw mengulangi persoalan itu sebanyak 3 kali. tiba2 bangun seseorang lelaki yang bernama ukasyah, seseorang teman (mantan bandit) saat sebelum masuk islam, ia mengatakan: “ya rasulullah! saya mau sampaikan permasalahan ini. seandainya ini dikira hutang, hingga saya memohon engkau selesaikan. seandainya bukan hutang, hingga tidak perlulah engkau berbuat apa - apa”.

rasulullah saw mengatakan: “sampaikanlah wahai ukasyah”.

hingga ukasyah juga mulai menceritakan: “aku masih ingat kala perang uhud dahulu, satu kala engkau menunggang kuda, kemudian engkau pukulkan cambuk ke balik kuda. namun cambuk tersebut tidak kena pada balik kuda, tetapi malah terserang pada dadaku, karna kala itu saya berdiri di balik kuda yang engkau tunggangi wahai rasulullah”.

mendengar itu, rasulullah saw mengatakan: “sesungguhnya itu merupakan hutang wahai ukasyah. bahwa dahulu saya jam engkau, hingga hari ini saya hendak terima perihal yang sama. ”

dengan suara yang agak besar, ukasyah mengatakan: “kalau begitu saya mau lekas melaksanakannya wahai rasulullah. ”

ukasyah seakan - akan tidak terasa bersalah berkata demikian. sebaliknya kala itu sebagian teman berteriak marah pada ukasyah. “sungguh engkau tidak berperasaan ukasyah, bukankah baginda lagi sakit.. ! ? ”

ukasyah tidak menghiraukan seluruh itu. rasulullah saw memohon bilal mengambil cambuk di rumah anaknya fatimah. bilal memohon cambuk itu dari fatimah, setelah itu fatimah bertanya: “untuk apa rasulullah memohon cambuk ini wahai bilal? ”

bilal menanggapi dengan nada berkecil hati: “cambuk ini hendak dipakai ukasyah buat memukul rasulullah”

terperanjat dan juga menangis fatimah seraya mengatakan: “kenapa ukasyah bakal jam ayahku rasulullah? ayahku lagi sakit, bahwa ingin mukul, pukullah saya anaknya”.

bilal menanggapi: “sesungguhnya ini merupakan urusan antara mereka berdua”.

bilal bawa cambuk tersebut ke masjid kemudian dikasih kepada ukasyah. sehabis mengambil cambuk, ukasyah mengarah ke hadapan rasulullah.

seketika abu bakar berdiri membatasi ukasyah sembari mengatakan: “ukasyah.. ! bahwa kalian bakal memukul, pukullah saya. saya orang yang kesatu beriman dengan apa yang rasulullah saw sampaikan. akulah teman - temannya di ketika suka dan juga duka. bahwa engkau bakal memukul, hingga pukullah aku”.

rasulullah saw: “duduklah wahai abu bakar. ini urusan antara saya dengan ukasyah”.

ukasyah mengarah kehadapan rasulullah. setelah itu umar berdiri membatasi ukasyah sembari mengatakan: “ukasyah.. ! bahwa engkau ingin mukul, pukullah saya. dahulu benar saya tidak suka mendengar nama muhammad, terlebih lagi saya sempat bernazar buat menyakitinya, itu dahulu. saat ini tidak boleh terdapat seorangpun yang boleh menyakiti rasulullah muhammad. bahwa engkau berani menyakiti rasulullah, hingga langkahi dahulu mayatku.. ! ”

kemudian dijawab oleh rasulullah saw: “duduklah wahai umar. ini urusan antara saya dengan ukasyah”.

ukasyah mengarah ke hadapan rasulullah, seketika berdiri ali bin abu talib sepupu sekalian menantu rasulullah saw. ia membatasi ukasyah sembari mengatakan: “ukasyah, pukullah saya aja. darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai ukasyah”.

kemudian dijawab oleh rasulullah saw: “duduklah wahai ali, ini urusan antara saya dengan ukasyah”

ukasyah terus menjadi dekat dengan rasulullah. tibat - tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan rasulullah saw ialah hasan dan juga husen.

mereka berdua memegangi tangan ukasyah sembari meminta: “wahai paman, pukullah kami paman. kakek kami lagi sakit, pukullah kami aja wahai paman. sebetulnya kami ini cucu kesayangan rasulullah, dengan memukul kami sebetulnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai paman. ”

kemudian rasulullah saw mengatakan: “wahai cucu2 kesayanganku duduklah kamu. ini urusan kakek dengan paman ukasyah”.

begitu hingga di tangga mimbar, dengan lantang ukasyah mengatakan: “bagaimana saya ingin memukul engkau ya rasulullah. engkau duduk di atas dan juga saya di dasar. bahwa engkau ingin saya jam, hingga turunlah ke dasar mari. ”

rasulullah saw benar manusia tersadu. pacar allah itu memohon sebagian teman memapahnya ke dasar. rasulullah didudukkan pada suatu sofa, kemudian dengan suara tegas ukasyah mengatakan lagi: “dulu waktu engkau memukul saya, saya tidak mengenakan pakaian, ya rasulullah”

para teman amat geram mendengar perkataan ukasyah. tanpa berlama - lama dalam kondisi lemah, rasulullah membuka bajunya. setelah itu terlihatlah badan rasulullah yang amat indah, lagi sebagian batu terikat di perut rasulullah tanda - tanda rasulullah lagi menahan lapar.

setelah itu rasulullah saw mengatakan: “wahai ukasyah, segeralah dan juga janganlah kalian berlebih - lebihan. nanti allah hendak murka padamu. ”

ukasyah langsung menghambur mengarah rasulullah saw, cambuk di tangannya dia buang jauh - jauh, setelah itu dia peluk badan rasulullah saw seerat - eratnya. sembari menangis sejadi - jadinya,

ukasyah mengatakan: “ya rasulullah, ampuni saya, maafkan saya, mana terdapat manusia yang mampu menyakiti engkau ya rasulullah. terencana saya melaksanakannya supaya saya mampu merapatkan tubuhku dengan badanmu. seumur hidupku saya bercita - cita mampu memelukmu. karna sebetulnya saya ketahui kalau badanmu tidak hendak dimakan oleh api neraka. dan juga begitu saya cemas dengan api neraka. maafkan saya ya rasulullah…”

rasulullah saw dengan senyum mengatakan: “wahai sahabat2ku seluruh, bahwa kamu mau memandang pakar surga, hingga lihatlah ukasyah.. ! ”

seluruh teman meneteskan air mata. setelah itu para teman bergantian memeluk rasulullah saw.

walaupun sudah kerap membaca dan juga mendengar cerita ini berulang - ulang, senantiasa aja kita menangis.

mudah - mudahan tetesan air mata ini meyakinkan kecintaan kita kepada rasulullah saw.






(sumber: dokterfina. tumblr. com )

Getting Info...
-->